Pemkab Bogor Targetkan 120 Ribu Ibu Hamil Jalani Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Kabupaten Bogor meluncurkan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di RSUD Ciawi, Kamis (26/8). Program ini menargetkan 120.743 perempuan yang tengah mengandung untuk disuntik vaksin.
Pemerintah Kabupaten Bogor meluncurkan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di RSUD Ciawi, Kamis (26/8). Program ini menargetkan 120.743 perempuan yang tengah mengandung untuk disuntik vaksin.
Bupati Bogor Ade Yasin berharap, ibu hamil tidak takut untuk disuntik vaksin demi terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity). Namun, ada beberapa persyaratan agar ibu hamil dapat menjalani vaksinasi.
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Kenapa mimpi keguguran bisa terjadi pada ibu hamil? Ada banyak alasan untuk menjadi stres selama kehamilan. Sebagai contoh, perasaan prihatin tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi, sehingga menyebabkan masalah gangguan tidur dan pikiran menjadi negatif.
-
Kenapa ibu hamil rentan mengalami wasir? Selama kehamilan, pertumbuhan janin menyebabkan peningkatan tekanan pada daerah panggul. Hal ini bisa membuat pembuluh darah di daerah tersebut menjadi lebih terbebani dan memicu munculnya wasir.
-
Apa yang paling ditunggu oleh Ibu Hamil? Salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu ibu hamil adalah ketika melakukan USG untuk melihat kondisi janin di kandungan.
-
Siapa saja ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan? Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
"Target kita seluruh ibu hamil dengan usia kandungan di atas 13 minggu. Hasil pendataan kami, hingga 31 Juli, ibu hamil usia kehamilan 13 minggu hingga aterm atau 37 hingga 40 minggu berjumlah 16. 217 orang," kata Ade Yasin.
Ibu hamil dengan usia kandungan 14-33 minggu tidak memerlukan rujukan khusus, selama tidak memiliki komorbid atau riwayat penyakit jantung, diabetes.
"Mereka bisa langsung datang ke fasyankes terdekat karena sudah didata kader di wilayah. Puskesmas juga sudah melakukan pendataan ibu hamil," jelas politisi PPP itu.
Menurut Ade, ibu hamil yang ditunda rujukan vaksinnya yakni memiliki usia kehamilan kurang dari trisemester kedua, memiliki tanda-tanda kegawatan pada kehamilan atau preeklampsia.
"Seperti kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, pandangan kabur, tekanan darah di atas 140, termasuk memiliki penyakit penyerta yang belum terkontrol dengan baik. Setelah penyuntikan pun, kepada ibu hamil akan dilakukan pemantauan dan pencatatan kehamilan sampai persalinan oleh kader, PLKB, dan bidan," katanya.
Sementara vaksin yang digunakan yakni mRNA Pfizer, Moderna dan Sinovac, menyesuaikan stok yang ada. "Nanti peserta juga akan dilakukan skrining oleh bidan untuk memastikan ibu dan janin sehat," katanya.
Vaksinasi ibu hamil tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor: HK.0201/I/2007/2021 tentang vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan Surat Edaran Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Nomor : 200/KU/VIII/21 tentang vaksinasi ibu hamil.
Baca juga:
Ini 5 Mitos Terkait Vaksin COvid-19 untuk Anak
Dinkes: Warga Solo yang Sudah Divaksinasi Covid-19 Capai 50,1 persen
Komnas KIPI Terima Laporan Efek Samping Vaksin Moderna, Mayoritas Ringan
Satgas Jelaskan Metode Pengembangan Lima Vaksin Covid-19 Digunakan di RI
Pakar Sebut Vaksinasi Massal Timbulkan Kerumunan hingga Ricuh Hal Memalukan