Pemkot Surabaya siapkan 200 kantong jenazah dan 65 peti mati
"Ambulance-ambulance juga bisa digunakan jika sewaktu-waktu keluarga korban mengalami sakit parah," kata Sumarno.
Selain menyiapkan 84 unit ambulance, Pemkot Surabaya, Jawa Timur, juga sudah menyiapkan 200 kantong jenazah dan 65 peti mati serta kain kafan, Selasa (30/12) sore. Hal ini menyusul adanya kepastian penemuan bangkai AirAsia QZ 8501 yang mengalami lost contact pada Minggu pagi (28/12) lalu.
Hal ini dikatakan Kepala Kesbanglinmas Kota Surabaya, Sumarno, di lokasi Posko Crisis Center AirAsia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo. "Ini kita sediakan agar saat jenazah korban datang kita tidak kebingungan," kata dia.
Sementara itu, masih kata dia, sekitar 84 unit ambulance juga sudah kita siapkan. Sebanyak 15 unit diantaranya sudah berada di sisi barat bandara agar tidak mengganggu lalu lintas. "Sementara sisanya, masih berada di Balai Kota Surabaya."
"Ambulance-ambulance juga bisa digunakan jika sewaktu-waktu keluarga korban mengalami sakit parah, atau serangan jantung dan sebagainya, sehingga ambulance ini siap setiap saat untuk membawa keluarga korban ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Sementara dari pantaun di lapangan, ruang Crisis Center AirAsia dan Posko Kesehatan Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur sudah disterilkan. Hal ini agar privasi dan psikologis keluarga korban bisa terjaga.
Beberapa kaca jendela, yang semula terbuka dan bisa dipantau dari luar, saat ini juga sudah ditutup dengan karton bekas kardus. Tak hanya itu, antara ruang Crisis Centre menuju Posko DVI Polda Jawa Timur, juga diberi jalur evakuasi untuk para keluarga yang pingsan atau terus menangis untuk pertolongan secara psikis.
Sebelumnya diberitakan, setelah siang tadi Pesawat AirAsia ditemukan di sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, keluarga korban yang menggelar teleconference dengan pihak Basarnas pusat, menangis histeris di ruang Crisis Center. Beberapa diantaranya ada juga yang pingsan dan terpaksa dievakuasi ke Posko DVI Polda Jawa Timur.