Pemprov Jabar Siapkan Payung Hukum untuk Menindak Puluhan Pabrik Cemari Sungai
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Bambang Riyanto menjelaskan, penanganan sungai tersebut sudah diambil alih oleh Pemprov Jabar dari Pemkab Bogor.
Puluhan pabrik terindikasi mencemari Sungai Cileungsi, Bogor dan Sungai Cilamaya, Karawang. Namun, penindakan tegas masih menunggu payung hukum dan dukungan anggaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Bambang Riyanto menjelaskan, penanganan sungai tersebut sudah diambil alih oleh Pemprov Jabar dari Pemkab Bogor. Keputusan itu, Bambang katakan, disampaikan langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan pertengahan bulan lalu.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kenapa Ridwan Kamil prihatin dengan polusi udara di Jakarta? "Dan kita komit dalam nanti visi misi kesehatan juga perbaikan kesehatan apalagi polusi, kita mendengar ya seringkali RS penuh oleh ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut). Nah faktor polusi, jadi kita akan fokus untuk penyelesaian kesehatan udara seperti bagian dari prioritas nanti kalau terpilih," kata Ridwan Kamil.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
Salah satu alasan pengambilalihan penanganan itu karena masalahnya yang kompleks. Sungai Cileungsi misalnya, sudah lintas daerah antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Sedangkan Sungai Cilamaya yang alurnya melewati Karawang, Subang dan Purwakarta.
"Penanganan Sungai Cileungsi diperkuat lagi dengan rekomendasi Ombudsman yang meminta Pemprov mengambil alih penanganan dari Pemkab Bogor," kata dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (2/10/2019).
Disinggung mengenai realisasi mekanisme penanganan sungai dan penindakan terhadap pihak industri, ia menyebut sedang menyiapkan aspek yang dibutuhkan, seperti payung hukum.
Ia beralasan, pengalihan penanganan dari pemerintah daerah ke Pemerintah Provinsi membuat kedua sungai itu tidak masuk dalam perencanaan penataan seperti Sungai Citarum.
"Ini baru sekarang artinya kita menata dulu payung hukumnya dan siapa saja yang terlibat di dalamnya," katanya.
Sambil menunggu semua aspek terealisasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri. "Dalam waktu dekat mudah-mudahan (payung hukum dan anggaran) sudah ada dan siap, dengan anggaran yang tidak ada sebelumnya kita harus bisa, secepatnya," imbuhnya.
Ia menyebut sudah melakukan pendataan industri di dua sungai tersebut yang diduga menjadi membuang limbah dan mencemari air. Pendataan akan terus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan.
"Sementara di dari data yang kita miliki Cileungsi ada 56 industri, di Cilamaya ada 26 industri, terindikasi mencemari. Data ini (diprediksi) akan terus berkembang," pungkasnya.
Baca juga:
Alkohol Cemari Sungai Bengawan Solo, Ini Penyebabnya
Air Berwarna Hitam, Sungai Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Berbahaya
Aktivis Muda Greta Thunberg Masuk Nominasi Penghargaan Nobel
Sebelum Beri Sanksi, Anies Akan Panggil Pabrik di Cilincing yang Hasilkan Polusi
Ambil Alih Penanganan Pencemaran Sungai Cileungsi, Emil Bentuk Tim Gandeng TNI-Polri
Pasca Insiden Tumpahan Minyak, Pertamina Bakal Tingkatkan Pengamanan