Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Temuan tersebut saat petugas memeriksa kondisi kesehatan hewan seperti kambing dan domba yang dijual di lapak-lapak pedagang
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar. Temuan tersebut saat petugas memeriksa kondisi kesehatan hewan seperti kambing dan domba yang dijual di lapak-lapak pedagang di setiap kabupaten kota.
"Banyak yang kita temukan kaitan dengan umur kambing yang belum memenuhi syarat. Sakit, karena selama di lapak alami stres, mungkin makanan tidak sesuai akibatnya diare," kata Medik Veteriner, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah, Drh Slamet Kasiran, Sabtu (15/6).
Selanjutnya, petugas menindaklanjuti dengan pengobatan secepatnya saat mengetahui hewan kurban sakit. Petugas juga meminta penjual untuk memisahkan hewan kurban sakit dari kandang.
Di Kabupaten Semarang, petugasnya juga menemukan seekor hewan kurban yang sebelumnya terjangkit cacar. "Tapi sudah sembuh sebulan lalu," jelasnya.
Terkait penyakit tahun kemarin Jawa Tengah dihebohkan dengan kasus wabah LSD pada hewan kurban, maka pihaknya memastikan tahun ini sudah benar-benar bebas.
"Wabah antraks juga tidak ada di Jawa Tengah," ujarnya.
Pihaknya juga menerjunkan 21 tim medis untuk mengawasi kesehatan di tiap daerah.
Proses pemeriksaan kesehatan hewan melibatkan paramedis dari ikatan dokter hewan tiap kabupaten kota.
"Jumlah tim medis dari Dinask Keswan itu di luar petugas yang dikerahkan dinas peternakan kabupaten kota," tuturnya.
Secara keseluruhan jumlah hewan kurban yang tersedia di Jawa Tengah mencukupi untuk kebutuhan Iduladha tahun 2024 ini.
"Tapi secara umum dari jumlahnya sangat cukup. Di lapak paling banyak kambing dan domba. Kalau sapi para takmir langsung datang ke kandang peternak," pungkasnya.
merdeka.com