Penampakan kemudi kapal Sriwijaya yang berusia ribuan tahun
Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo mengungkapkan, kemudi kapal itu ditemukan di Sungai Buah Palembang sekitar tahun 1960.
Kayu kemudi raksasa milik kapal Kerajaan Sriwijaya masih nampak kokoh meski telah berusia ribuan tahun. Kayu itu sebagai salah satu bukti kejayaan Sriwijaya di zamannya.
Kayu kemudi sepanjang 8,2 meter itu menjadi bagian dari koleksi museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) di Jalan Syakhyakirti, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang. Ada juga serpihan-serpihan kapal lain yang memenuhi ruangan museum.
Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo mengungkapkan, kemudi kapal itu ditemukan di Sungai Buah Palembang sekitar tahun 1960. Kemudi itu digunakan kapal untuk berlayar di sungai dan samudera.
"Penemuan kemudi kapal terbuat dari kayu ini jadi bukti kedaulatan kerajaan Sriwijaya. Sampai sekarang masih kokoh, tak pernah keropos atau lapuk termakan usia," ungkap Bambang, Selasa (5/9).
Dikatakannya, kemudi tersebut berbentuk kupingan mengikat. Diantara papan kapal dijahit dengan tali ijuk. Kemudi kapal ini mencirikan khas kapal milik Kerajaan Sriwijaya.
"Dipastikan kapal ini mengarungi samudera. Bisa dibayangkan besarnya kapal itu dilihat dari bentuk kemudinya," kata dia.
Menurut dia, Kerajaan Sriwijaya menggunakan sistem perekonomian pesisir dalam mendapatkan penghasilan dari biaya penyeberangan dan bea cukai barang dagang.
"Jika ingin masuk berdagang, saudagar-saudagar harus memuat barangnya menggunakan kapal milik Sriwijaya. Sebab, hanya kapal Kerajaan Sriwijaya yang boleh berlayar di wilayahnya," tuturnya.
Dia menambahkan, penemuan kemudi kapal Kerajaan Sriwijaya di Palembang itu membuktikan kekuasaan dan eksistensinya di Palembang yang menguasai seluruh wilayah Asia Tenggara. Belum lagi penemuan pusaka lain di beberapa tempat, seperti di Jambi.
"Sriwijaya menguasai semenanjung Malaya, tidak hanya Nusantara," pungkasnya.