Pendaki Puncak Sagara Meninggal Dunia
Olivia Wardhani, anak dari Taat mengungkapkan, ayahnya memang seorang petualang. Setidaknya, semasa hidupnya sudah 20 gunung di Indonesia sudah didaki.
Taat Puji Prihatin (65) warga Temanggung, Jawa Tengah yang meninggal dunia saat mendaki di Garut, Jawa Barat akhirnya dimakamkan. Dia dimakamkan di sekitar Puncak Sagara, tempat ia terakhir melakukan pendakian.
Kepala Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Garut, Pelani Nugraha mengatakan, jenazah Taat dimakamkan Minggu (5/2). Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tenjonagara yang lokasinya tidak jauh dari Puncak Sagara.
-
Kenapa Gunung Guntur di Garut terkenal dengan pantangan? Di balik keindahan itu, gunung ini menyimpan kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Tak sedikit pendaki yang mengalami kondisi-kondisi di luar nalar saat melakukan pendakian. Konon terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjelajahi gunung tertinggi nomor tiga di Garut, setelah Cikuray dan Papandayan.
-
Bagaimana bentuk Gunung Guntur? Gunung berapi berbentuk kerucut ini masih tergolong aktif.Memiliki tinggi 2.249 mdpl, gunung ini letaknya cukup dekat dengan gunung-gunung lain yang ada di Kabupaten Garut, seperti Gunung Putri, Gunung Cikuray, hingga Gunung Papandayan.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
“Proses pemakaman Taat dihadiri sejumlah warga dan keluarga, termasuk aparat setempat. “Dimakamkan di TPU Tenjonagara, sesuai permintaan keluarga," katanya, Minggu (5/2).
Sementara itu, Olivia Wardhani, anak dari Taat mengungkapkan, ayahnya memang seorang petualang. Setidaknya, semasa hidupnya sudah 20 gunung di Indonesia sudah didaki.
Dia menjelaskan, dimakamkannya ayahnya di Garut, tepatnya di sekitar Puncak Sagara dilakukan atas permintaan ayahnya sebelum meninggal. Hal tersebut terucap saat ayahnya dirawat di salah satu rumah sakit di Bali.
“Kepada anak-anaknya, (berpesan) jika beliau dipanggil atau ayah meninggal yang radius 30 kilometer dari rumah, silahkan ayah dimakamkan ayah ditempat meninggal," jelasnya.
Sebelum meninggal, Olivia menyebut, ayahnya bekerja sebagai konsultan dan saat ini tengah mengambil kuliah S3 di salah satu kampus di Jakarta. Kegiatan pendakian di Garut, menurutnya adalah bagian dari proses penelitian yang tengah dilakukannya.
Kapolsek Wanaraja, AKP Maolana mengatakan, jenazah Taat memang tidak sempat dibawa ke rumah duka di kampung halamannya. Tidak hanya itu, meski jenazahnya sempat dibawa ke RSUD dr Slamet tidak sampai diautopsi atas permintaan keluarga.
“Pihak keluarga menulis surat pernyataan yang ditandatangani oleh kedua anaknya yang menerangkan mengizinkan jenazah almarhum dimakamkan di daerah Puncak Sagara. Kedua anaknya juga meminta tolong warga untuk memulasara jenazah sesuai syariat Islam, dan agar tidak diautopsi,” terangnya.
Sebelumnya, Taat Puji Prihatin (58), warga Temanggung, Jawa Tengah meninggal dunia saat tengah melakukan pendakian di Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat, Sabtu (4/1). Diduga, korban mengalami serangan jantung saat tengah beristirahat di salah satu warung yang ada di sekitar basecamp 1.
Kepala Bidang SDM Satpol PP Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, Taat meninggal dunia di sekitar Basecamp Puncak Sagata, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja.
"Pendaki ini diperkirakan meninggal dunia sekitar pukul 17.30 kemarin," katanya, Minggu (5/2).
(mdk/fik)