Penembakan di Exit Tol, Polisi Sinkronkan Pengakuan Ipda OS Dengan Barang Bukti
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri dan Bidang Propam Polda Metro turut terlibat mengusut kasus ini. Mengingat, latar belakang pelaku adalah anggota Sat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya.
Polisi masih bekerja menginvestigasi peristiwa penembakan di Exit Tol Bintaro, Jaksel yang menewaskan satu orang warga sipil. Internal Polda Metro Jaya sedang memeriksa intensif pelaku penembakan, Ipda OS.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri dan Bidang Propam Polda Metro turut terlibat mengusut kasus ini. Mengingat, latar belakang pelaku adalah anggota Sat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
"Pemeriksaan belum selesai masih berproses. Karena kan di situ kan di samping pemeriksaan kepada yang bersangkutan, juga dilakukan pemeriksaan terhadap alat bukti ataupun barang bukti yang ditemukan di lokasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat (3/12).
Dia menerangkan, penyidik mensinkronkan antara keterangan dari Ipda OS dengan temuan di lokasi. Misalnya berapa kali memuntahkan peluru melalui pistol semi otomatis pabrikan HS.
Sebagaimana pengakuan awal Ipda OS ke penyidik, ia melepaskan tiga kali tembakan ke arah korban.
"Apakah mengaku tiga (kali) tapi tembakannya 6 nah gitu maksudnya kan. Itulah yang memerlukan waktu ya," jelasnya.
Zulpan mengatakan, selongsong dan proyektil turut disamakan dengan bekas tembakan yang tertempel di kendaraan.
"Itu dicocokan dengan senjatanya. Tentunya kan ada uji balistik, betul tidak dia ngaku. Misalnya dia nembak berapa kali ke udara, nembak mobilnya yang kena dua orang, sama ngga sama selongsong yang ditemukan, proyektilnya bagaimana," ujarnya.
Sementara itu, Zulpan mengatakan, Bid Propam Polda Metro Jaya dalam hal ini fokus kepada SOP penggunaan senjata api.
"Nanti Propam menentukan juga dari tingkatan pelanggaran disiplin, SOP penggunaan senjata api apakah yang dia lakukan sudah benar?" tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
Baca juga:
Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro, Polda Metro Uji Balistik dan Selongsong Peluru
Kasus Penembakan Exit Tol Bintaro, Pelapor O dan Ipda OS Ada Hubungan Pertemanan
Wagub DKI Telusuri Staf Pejabat Terkait Penembakan di Tol Bintaro
Polisi: Korban Penembakan di Tol Exit Bintaro Mengaku Wartawan
Kronologi Penembakan Exit Tol Bintaro: Pelapor Dikuntit dari Sentul oleh Korban
Pelaku Penembakan di Exit Tol Bintaro Anggota Polda Metro Jaya
Satu Korban Penembakan di Exit Tol Bintaro Meninggal Dunia