Pengacara bos Podomoro tak tahu soal staf Ahok di kasus suap Sanusi
Kuasa hukum juga membantah jika kliennya memiliki kedekatan dengan Ahok.
Nama staf atau tenaga ahli Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja disebut-sebut oleh kuasa hukum Mohamad Sanusi, Krisna Murti, terlibat dalam pusaran kasus suap DPRD DKI Jakarta terkait pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) zonasi teluk Jakarta. Sunny dikabarkan menjadi perantara antara PT Agung Podomoro Land dengan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.
Adardam, kuasa hukum Presdir Agung Podomoro Ariesman Widjaja menuturkan, sejauh ini belum ada nama-nama lain yang disinggung dalam kasus ini.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
"Berdasarkan keterangan yang saya dapatkan dari keterangan yang saya dapatkan dari Pak Ariesman belum ada pertanyaan penyidik dari nama itu (Sunny Tanuwidjaja) jadi saya belum komentar itu," kata Adardam kepada merdeka.com, Rabu (5/4).
Adardam menepis pernyataan Ahok yang mengenal sosok Ariesman. "Enggak, enggak ada kedekatan, kenal juga enggak," katanya.
Hingga saat ini belum ada informasi mendalam terkait nama-nama baru yang terseret dalam kasus ini.
Apalagi, imbuhnya Adardam, Ariesman baru satu kali diperiksa sebagai tersangka dan belum ada keterangan yang signifikan apalagi sampai menyeret nama-nama orang lain dalam pusaran suap perda zonasi.
"Saya baru bertemu dengan Pak Ariesman satu kali jadi ya itu belum ada nama yang tadi disebutkan (Sunny). Pemeriksaan kemarin kan (Ariesman) sebagai saksi, kuasa hukum tidak bisa mendampingi," ujarnya.
Sebelumnya Krisna Murti mengatakan dalam BAP kliennya, Sunny bertugas sebagai koordinator antara pihak eksekutif, legislatif, dan pihak pengembang, yakni Agung Podomoro Land. Dalam hubungan itu, Sunny diduga sebagai perantara untuk mengubah kewajiban pengembang.
"Saya juga kurang paham Raperda itu. Cuma saya lihat memang ada komunikasi aktif, dalam BAP-nya itu," tegas Krisna.
Sementara itu, Ahok sendiri membantah mengenal Sunny. Dia menyebut Sunny tidak memiliki hubungan keluarga dengan dirinya. Ditambahkan Ahok, Sunny adalah anak magang dan membantunya menyelesaikan desertasi doktornya.
"Aku mana tahu pakai Tanuwijaya. Aku tahunya Sunny doang. Hubungan nenek moyang dari mana? Enggak ada hubungannya. Orang ngarang-ngarang. Vero (Veronica Tan, istri Ahok) orang Medan ini orang Jakarta," ujar Ahok.
Baca juga:
Ahok ungkap hubungan Sunny Tanuwidjaja dan bos Sinar Mas
Bang Sani ngaku tak terima hadiah umrah & Alphard dari Perda Zonasi
Sandiaga Uno sarankan Ahok setop sementara proyek reklamasi
Fadli: Kita dukung KPK bongkar kasus Sanusi, jangan tanggung
Ahok tahu Sanusi sudah lama kongkalikong dengan petinggi APL
Imigrasi cegah 2 orang lagi terkait suap Raperda reklamasi Jakarta