Pengacara heran polisi jerat Samad dengan kasus sepele
Nursyahbani menyebut ada jutaan orang yang memalsukan KTP dan KK tapi kenapa tidak diusut polisi.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, akhirnya ditetapkan oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat sebagai tersangka turut serta dugaan pemalsuan dokumen Kartu Keluarga dan paspor Feriyani Lim. Hal itu dilakukan sehari setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan gugatan diajukan oleh Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan melawan KPK.
Polda Sulselbar menyatakan sudah meminta pencegahan Samad bepergian ke luar negeri kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Mereka juga melayangkan surat panggilan kepada Samad buat diperiksa pada Jumat pekan ini.
Salah satu kuasa hukum Samad, Nursyahbani Katjasungkana, mempertanyakan konstruksi hukum dibangun polisi buat menjerat kliennya. Sebab dia mencium kasus ini sengaja dibuat-buat.
"Ya gini ya, kalian itu bisa toh menemukan jutaan orang memalsukan KTP dan KK, tapi kenapa enggak diperiksa oleh polisi?" kata Nursyahbani kepada para pewarta selepas menemui Samad di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/2).
Nursyahbani menilai perkara yang disangkakan kepada kliennya cuma masalah sepele dan tidak berimbas kepada orang lain. Dia merasa perkara seperti ini sudah sering terjadi.
"Ini hanya menyangkut tindak pidana administrasi. Karena ini masalah kecil. Tuduhannya terkait dengan pemalsuan surat tindak pidana administrasi kependudukan dan berdasarkan Undang-Undang Kependudukan Nomor 23 tahun 2006 yang sudah diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013," ujar Nursyahbani.
Baca juga:
Kubu Abraham Samad anggap sangkaan polisi tidak jelas
Pengacara minta polisi periksa Samad di Jakarta saja
Kuasa hukum sarankan Samad tak hadiri pemeriksaan polisi
Polisi jadikan Abraham Samad tersangka setelah periksa 23 saksi
Sudah dua kali ketua KPK tersandung kasus hukum
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Dudung Abdurachman mengunjungi Pekan Raya Jakarta? Terungkap, dia dan keluarga menikmati waktu untuk sekadar berkeliling ke salah satu event besar di Ibu Kota, PRJ yang diketahui berlangsung sejak 12 Juni hingga 14 Juli lalu.
-
Bagaimana Dudung Abdurachman menikmati kerak telor di PRJ? Dia dan sang istri bahkan duduk di atas kursi. Sembari menyaksikan sang penjual membuat jajanan khas Betawi itu, Dudung dan istri sesekali nampak berbincang santai. Usai kerak telor tersaji, eks Pangkostrad itu lantas menikmatinya secara langsung di lokasi. Dia dan sang istri begitu lahap dalam sepiring kerak telor berdua.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.