Pengajian Akbar Jelang Ramadan 1444 H, Airlangga: Banyak Empatnya Mirip Nomor Golkar
Airlangga sempat menyinggung nomor urut partai berlogo pohon beringin tersebut di peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka pengajian akbar keluarga besar Partai Golkar yang diselenggarakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (19/3). Pengajian dihadiri oleh ribuan Jemaah Majelis Taklim se-Jabodetabek.
"Pertama mari kita panjatkan puji sukur kepada Allah SWT atas kehendaknya, kita dapat menghadiri pengajian akbar dalam rangka jelang Ramadhan ini," kata Airlangga dalam sambutannya, di lokasi.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Selain Jemaah Majelis Taklim se-Jabodetabek, acara juga dihadiri sejumlah kader Partai Golkar, antaranya Tubagus Hasan Syadzily, Dedi Mulyadi hingga Agus Gumiwang.
Di sela-sela sambutannya, Airlangga sempat menyinggung nomor urut partai berlogo pohon beringin tersebut di peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Jadi kalau kita lihat tahun hijriahnya angka empatnya banyak, 1444 hijriah. Ini mirip dengan nomor Golkar nomor empat. Jadi ini bukan kebetulan, tetapi karena InsyaAllah mendapatkan ridho dari Allah SWT," katanya.
Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu berharap, agar para jemaah dan kader Golkar diberikan kekuatan, kemudahan, dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa.
"Disertai niat penuh kesucian dan keikhlasan sehingga bisa mendapatkan ridho dari Allah. Pembangunan dimensi spiritual untuk memperkuat karakter dan nilai luhur masyarakat, sehingga memiliki keimanan terhadap Allah SWT dan berakhlak mulia. Sehingga menyuburkan nilai-nilai pribadi yang tangguh, berkarakter, dan optimis dalam menjalani kehidupan," bebernya.
Airlangga berharap, bulan suci ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya harap aktivitas ekonomi semakin kencang. Jadi di bulan itu aktivitas ekonomi aktivitas mudik hampir 80 juta masyarakat Indonesia lebaran. Jadi ini menggairahkan. Jadi tahun politik ini harapannya tidak mengurangi pertumbuhan politik," pungkasnya.
(mdk/eko)