Pengakuan Arief, PNS yang kritik Menpan undangan nikah dibatasi
"Intinya hak privat harus dihormati. Tapi kalau pakai APBN saya mendukung penghematan," kata Arief.
Arief Syaiful, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Negara (Setneg) tidak sepakat dengan kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi soal larangan pejabat menggelar acara pernikahan yang mengundang lebih dari 1.000 orang. Menurut Arief, pemerintah tidak bisa mencampuri urusan warga negaranya, termasuk mengatur tamu undangan hajatan, kalau uang yang dikeluarkan itu bukan dari APBN.
"Saya tidak protes, tapi memberi masukan. Intinya saya mendukung hidup sederhana, penghematan saya sangat mendukung sepanjang melibatkan keuangan negara. Sekarang kalau uang pribadi, hak orang, untuk menggunakan, toh negara tidak dirugikan," kata Arief saat dihubungi merdeka.com, Kamis (4/12).
Jika uang yang dipakai adalah uang pribadi, ujar Arief, maka terserah si pemilik uang untuk memakainya.
"Misal saya bikin acara pakai uang saya, ya terserah saya. Intinya hak privat harus dihormati. Tapi kalau pakai APBN saya mendukung penghematan," imbuh Arief.
Arief sepakat harus ada pengawasan kepada para PNS, termasuk para pejabat agar tidak menggunakan uang negara untuk dihambur-hamburkan. Namun pengawasan itu menurutnya tidak dengan cara merampas hak orang lain.
"Pengawasannya harus ditingkatkan. Bukan hak orang dilarang. Kalau orang diindikasikan korupsi, ya silakan diproses," ujar alumni Universitas Parahyangan Bandung dan Seoul National University ini.
Arief mengaku didukung oleh teman-temannya sesama PNS di Setneg, terkait surat protesnya kepada Menpan. Dia pun juga sepakat dengan atasannya, Mensesneg Pratikno yang menyatakan perbedaan berpendapat memang harus dijunjung tinggi.
"Intinya, saya cinta negeri ini, saya peduli negeri ini. Justru saya peduli saya memberi masukan. Kalau saya tak peduli, ya saya cuek," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi kembali mengeluarkan surat edaran yang isinya melarang pejabat negara menyelenggarakan pernikahan anaknya dengan bermewah-mewah. Dengan alasan, pejabat negara harus hidup sederhana.
Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2014 itu menjelaskan tentang Gerakan Hidup Sederhana. Isi dari SE nomor 13 tahun 2014 tersebut memuat beberapa point penting, di antaranya mulai 1 Januari 2015, aparatur sipil negara (ASN) diimbau untuk membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara. Seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara sejenis lainnya dengan maksimal 400 undangan, serta membatasi jumlah peserta yang hadir tidak boleh lebih dari 1.000 orang.
Instruksi Menteri Yuddy rupanya membuat seorang PNS di Sekretariat Negara, Arief Syaiful, gerah. Tak mau jadi jago kandang, dia langsung melayangkan kritik pada politikus Hanura itu.
Surat kritik itu dia unggah ke laman akun pribadinya di Facebook. "Kritik saya adalah pemerintah seharusnya tidak perlu mencampuri urusan pribadi seseorang (misal pernikahan), terlebih urusan itu tidak menggunakan uang negara," tulis Arief.
Baca juga:
Ini isi surat kritik PNS soal undangan nikah dibatasi 400 orang
PNS kritik gaya hidup hemat ala Jokowi, ini komentar Mensesneg
Menteri Yuddy soal tamu pernikahan dibatasi: Risiko jadi pejabat
Ini kata Ridwan Kamil soal dipangkasnya jam kerja PNS perempuan
Menteri Yuddy sebut jam kerja khusus ibu baru berlaku untuk PNS
Inspektorat Kementerian wajib buat laporan pengawasan per bulan
FX Rudy sebut sudah sejak lama Pemkot Solo hidangkan singkong
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Siapa yang mendampingi Kris Dayanti di Posyandu? Kris Dayanti terlihat berfoto bersama kader Posyandu.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kenapa YPP SCTV-Indosiar membantu Chairul? YPP SCTV-Indosiar hadir buat anak-anak seperti Chairul, karena kepedulian kita harapan mereka.
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Apa niat mandi Nisfu Syaban? Niat Mandi Nisfu Syaban Niat mandi Nisfu Syaban bisa dibaca umat Muslim. Niat ini perlu dibaca sebelum menunaikan ibadah puasa Nisfu Syaban. Adapun niat mandi Nisfu Syaban yang bisa dibaca adalah sebagai berikut: Niat Mandi Nisfu Syaban Arab نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى Niat Mandi Nisfu Syaban Latin Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta’ala. Arti Niat Mandi Nisfu Syaban Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala