Pengakuan Istri Edhy Prabowo Belanja Barang Mewah di AS
Iis Rosita Dewi, istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, mengaku sempat berbelanja sejumlah barang mewah antara lain jam tangan, tas, dan syal di Los Angeles, Honolulu, dan San Fransisco.
Iis Rosita Dewi, istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, mengaku sempat berbelanja sejumlah barang mewah antara lain jam tangan, tas, dan syal di Los Angeles, Honolulu, dan San Fransisco. Dia berbelanja saat mendampingi kunjungan kerja suaminya di Amerika Serikat (AS).
"Total bawa uang tunai USD60.000. Saya sampai di Los Angeles pada 18 November 2020 saat itu beli jam Rolex di Rodeo Drive, karena memang niat beli itu. Ibu saya sebentar lagi ulang tahun dan anaknya sudah jadi anggota dewan, jadi mau sesuatu yang lebih untuk beliau," kata Iis, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (18/5). Dilansir Antara.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang Prabowo masak di acara tersebut? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menghadiri lomba memasak yang digelar Partai Golkar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1). Prabowo juga turut memasak salah satu makanan Indonesia yakni, nasi goreng.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
"Harganya sekitar USD16.000, pembayaran dengan cara tunai," tambah Iis.
Saat masih di Los Angeles, Iis juga membeli tas Louis Vuitton.
"Lalu kami masuk ke outlet LV, sebenarnya mau beli sepatu, tapi sepatunya tidak ada, lalu Bapak (Edhy Prabowo) menawarkan mau beli apa, ambil saja kalau kamu mau, lalu saya ambil tas karena tasnya bisa saya pakai atau kasih ke ibu mertua," ungkap Iis.
Rombongan lalu melanjutkan perjalanan ke Honolulu, Hawai, dan kemudian membeli barang dari toko Hermes dan Chanel.
"Di Hermes saya beli tas dan syal. Tas harganya sekitar 2 ribu dolar AS," ungkap Iis.
Selanjutnya Iis masih sempat mendatangi toko Old Navy untuk membeli oleh-oleh di toko tersebut. Sedangkan Edhy Prabowo membeli sepatu LV.
"Lalu kami ke San Fransisco, ke factory outlet di sana. Saya pribadi ke Bottega, Ferragamo, Calvin Klein, tapi kami pisah belanjanya," ujar Iis pula.
Di San Fransisco, Edhy sempat membeli sepeda. "Pak Edhy beli sepeda, tapi saya lupa di mana. Pak Edhy juga masuk ke outlet Rolex, beli jam tapi saya hanya lihat dari jauh. Saya lihat Pak Edhy beli dengan kartu dan uang cash," kata Iis.
Sebelum berangkat ke AS pada 17-24 November 2020, Iis mengaku mendapat uang USD50.000 dari suaminya. "Uangnya untuk keperluan di sana, kalau di-rupiahnya sekitar Rp600-700 juta," kata Iis.
Selain mendapat USD50.000, Iis juga mengaku mendapat USD10.000 dari Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini yang juga ikut dalam rombongan ke AS.
"Bu Putri Tjatur staf khusus Pak Edhy mengatakan Pak Zaini memberikan titipan USD10.000 dan saya minta agar diserahkan ke Yeni, ajudan saya," ungkap Iis.
Iis menjadi saksi untuk lima terdakwa yaitu Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi, dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sespri Iis) dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cipta Kargo) yang didakwa bersama-sama menerima USD77.000 dan Rp24,625 miliar. Sehingga totalnya mencapai sekitar Rp25,75 miliar dari para pengusaha pengekspor benih bening lobster (BBL) terkait pemberian izin budi daya dan ekspor.
Dalam surat dakwaan disebutkan pada saat perjalanan dinas ke AS, Edhy membeli beberapa barang yang pembayarannya dengan menggunakan kartu tersebut, antara lain:
1. 1 jam tangan pria merek Rolex tipe oyster perpetual warna silver;
2. 1 jam tangan wanita merek Rolex tipe oyster perpetual datejust warna rosegold;
3. 1 jam tangan wanita merek Rolex tipe oyster perpetual datejust warna rosegold dan silver;
4. 1 dompet merek Tumi warna hitam;
5. 1 tas koper merek Tumi warna hitam;
6. 1 tas kerja/bisnis merek Tumi;
7. 2 pulpen Mount Blanc beserta 2 isi ulang pulpen;
8. 1 tas koper merek Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenisnya soft trunk;
9. 1 tas merek Bottega Veneta Made In Italy;
10. 1 tas merek merek Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenisnya soft trunk;
11. 1 pasang sepatu pria merek Louis Vuitton warna hitam;
12. 1 tas merek Hermes Paris Made In France berwarna cokelat krem;
13. 1 tas koper merek Tumi warna hitam;
14. Beberapa buah baju, celana, tas, jaket dan jas hujan merek Old Navy dengan rincian:
a. 3 baju anak-anak merek Old Navy;
b. celana merek Old Navy;
c. 1 tas anak berwarna biru dongker merek Old Navy;
d. 5 jaket hoodie merek Old Navy;
e. 12 jas hujan berwarna hijau army merek Old Navy;
15. 1 baju merek Brooks Brothers berwarna biru;
16. 1 celana merek Brooks Brothers slim fit berwarna biru dongker;
17. 6 parfum merek Blue de Chanel Paris warna biru navy ukuran 100 ml;
18. 1 Unit sepeda merek Specialized Roubaix SW D12.
Baca juga:
Tiga Sespri Dapat Fasilitas Apartemen dari Edhy Prabowo
Tiga Sekretaris Pribadi Ceritakan Awal Kerja dengan Edhy Prabowo
Istri dan Tiga Sespri Edhy Prabowo Beri Kesaksian di Persidangan
Bersama Ketiga Anaknya, Iis Rosita Dewi Kunjungi Edhy Prabowo di Rutan KPK
Kasus Ekspor Benih Lobster, Pegawai KKP Serahkan Rp2,6 M kepada Stafsus Edhy Prabowo