Pengaruh Medsos Bikin Ibu-ibu di Sumsel Rawan Terpapar Radikalisme
Dia mengatakan banyak konten di medsos mengarah radikalisasi. Hanya saja, dia tidak bisa menyebutkan akun apa saja yang sudah terpantau.
Ibu rumah tangga (IRT) di Sumatera Selatan rawan terpapar radikalisme. Pengaruh media sosial menjadi penyebab utama pemahaman tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumsel Achmad Rizwan, Kamis (5/12). Menurut dia, penggunaan media sosial baik Instagram, Facebook, Twitter dan lainnya, yang tanpa batas dan tidak bijak sangat mudah mengubah pemahaman IRT.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
-
Apa saja tantangan media massa di tahun politik? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
"IRT cenderung terpapar radikalisme karena penggunaan medsos secara berlebihan dan menerima semua informasi secara mentah-mentah," ungkap Rizwan.
Dia mengatakan banyak konten di medsos mengarah radikalisasi. Hanya saja, dia tidak bisa menyebutkan akun apa saja yang sudah terpantau.
"Sejauh ini akun-akun itu belum ada yang diblok karena belum ada laporan yang masuk," ujarnya.
Kerja Sama dengan TNI-Polri
Dalam bidang pengawasan, pihaknya bekerjasama dengan TNI dan polri. Masyarakat diimbau lebih bijak dan hati-hati dalam menggunakan media sosial karena bisa terjerat Undang-undang Informasi Teknologi Elektronik (ITE).
"Mestinya jangan terlalu sering memposting setiap aktifitas karena bisa dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan paham radikalisme," imbaunya.
(mdk/ray)