Pengemudi Ojol di Jember Dilaporkan Usai Lecehkan Penumpang Via WhatsApp
Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial NH, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pelecehan terhadap seorang ibu muda di Jember, Jawa Timur. NH yang merupakan warga Kecamatan Rambipuji, Jember itu dilaporkan oleh NV (27), ke Mapolres Jember pada Jumat (31/01) siang.
Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial NH, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pelecehan terhadap seorang ibu muda di Jember, Jawa Timur. NH yang merupakan warga Kecamatan Rambipuji, Jember itu dilaporkan oleh NV (27), ke Mapolres Jember pada Jumat (31/01) siang.
"Saat itu saya baru datang ke Jember, mau ke tempat kerja saya yang ada di Kaliwates, Jember. Karena sudah larut malam, saya bermalam di hotel dekat Terminal Tawang Alun, Jember," ujar NV usai membuat laporan polisi di Mapolres Jember pada Jumat (31/01).
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
-
Apa yang membuat driver taksi online tersebut emosi? "Kesal saat pintu mobil ditutup keras sama customer, driver ojol ini emosi," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Apa yang dialami oleh driver ojol di Cimanggis, Depok? Nasib kurang beruntung dialami seorang pengemudi ojek online (ojol) di Cimanggis, Depok. Driver Ojol Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu Rupiah di Depok, Reaksi Warga Luar Biasa Langsung Patungan Bayar Pesanan Dia mendapat orderan fiktif sejumlah lebih dari Rp250 ribu.
Usai menginap, keesokan harinya, atau Kamis (30/01) siang, sekitar pukul 12.00 WIB, NV memesan ojol untuk mengantarnya ke tempat kerja. Saat itu hujan cukup deras. NV juga membawa buah hatinya yang masih berusia tiga tahun. Lalu datanglah NH, pengemudi ojol sesuai aplikasi.
"Anak saya taruh di tengah-tengah, sambil saya menenteng tas. Selama di perjalanan, kita tidak banyak mengobrol," papar NV.
Selama perjalanan sampai di tempat tujuan, NV mengaku tidak ada hal aneh yang ditujukan oleh si pengemudi ojol tersebut.
Namun sekitar setengah jam kemudian, sebuah pesan WA masuk ke ponselnya. Isinya, seorang pria yang ingin mengajak berkenalan. "Saya berpikir positif saja dan saya tanggapi dengan baik. Saya kira itu teman saya lagi iseng, eh ternyata itu abang ojek yang tadi," kata NV.
Namun perlahan, percakapan dari NH mulai menjurus pada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman sebagai perempuan. "Isi chatnya kok semakin lama makin ngelunjak," jelas NV.
Dalam chatnya itu, NH mengaku ingin melihat perut NV. "Dia bilang, karena saat diantar, baju saya sempat tersingkap sedikit ke atas, sewaktu saya akan pakai jaket," papar NV.
Sebagai perempuan NV merasa tersinggung dan dilecehkan oleh chat NH itu. "Sudah saya ingatkan, bahwa saya ini sudah punya anak, jadi jangan kurang ajar. Saya juga laporkan ke aplikasi ojol itu, dengan cara kasih penilaian paling rendah (bintang satu)," tutur NV.
Selain ke aplikasi, NV juga membawa masalah ini ke jalur hukum. Langkah ini, menurut NV sebagai pembelajaran agar tidak terulang lagi. "Sebab ini bukan peristiwa pertama yang saya terima. Dulu juga saya pernah kejadian seperti ini, lalu saya laporkan ke penyedia aplikasi. Tidak ada tindakan tegas," ujar NV.
Saat membuat laporan polisi, NV juga menyertakan print out tangkapan layar (screenshoot) yang berisi chatting dari NH yang dianggap melecehkan. NV juga menyertakan identitas terduga pelaku NH berdasarkan informasi yang tertera dalam aplikasi ojol.
Tak Cuma Dipecat, Oknum Ojol Mesum juga Diblacklist
Pengemudi ojek online (ojol) yang diduga melakukan pelecehan terhadap konsumennya, langsung mendapat tindakan tegas. Pihak Grab Jember langsung memecat mitranya yang dilaporkan ke polisi itu. Oknum mitra ojol itu juga akan masuk daftar hitam (blacklist).
"Dia tidak akan bisa bergabung di manapun karena kita pakai database berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam sistem adminduk," tutur Ade Wirawan Yulianto, PIC Grab Jember saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon pada Jumat (31/01) petang.
Langkah tegas itu diambil Grab karena menilai, ulah oknum berinisial NH itu sudah fatal.
Pihak Grab Jember juga sudah berkoordinasi dengan kantor pusat Grab di Jakarta. "Ini akan menjadi atensi khusus di pusat agar tidak terulang lagi. Bagi kami, pelayanan konsumen adalah yang utama," papar Ade.
Grab sebenarnya sudah berikhtiar dengan memberikan pembekalan khusus kepada setiap orang yang akan bergabung sebagai mitra. Hal ini agar tidak terjadi peristiwa yang merugikan konsumen.
"Kita ada pelatihan khusus dan tes tulis yang wajib diikuti sebelum mitra bergabung" ungkap Ade.
(mdk/bal)