Pengendali PSK online dari Lapas Kerobokan diperiksa Polisi
Prostitusi online tersebut dikendalikan oleh bos besar seorang wanita bernama Ivon dari Lapas Kerobokan Bali.
Terkuaknya prostitusi online pijat plus di Bali yang ditawarkan seorang mucikari asal Medan Sumatera Utara, Lely Novida alias Memey (34) berlanjut dengan pemanggilan si bos besar. Prostitusi online tersebut dikendalikan oleh bos besar seorang wanita bernama Ivon dari Lapas Kelas II A Kerobokan Denpasar.
Ivon sendiri terjerat kasus narkoba dan masih menjalani hukuman di Lapas Kerobokan. Ivon (30) atau pengendali para PSK inilah yang menawarkan jasa prostitusi kepada sejumlah laki-laki.
Saat ini Ivon sudah dipanggil untuk dilakukan pengembangan terhadap kasus prostitusi online penawaran pijat plus-plus.
"Yang disebut sebagai bos utamanya sudah kita lakukan pemanggilan. Sebentar lagi kita periksa, saat ini masih jadi penghuni Lapas Kerobokan," ujar Kanit Unit V Susila, AKP Adiguna didampingi Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Rabu (20/5) di Denpasar Bali.
Sejauh ini dikatakan Adiguna, pemeriksaan terhadap Memey mengakui baru lima bulan menjalankan bisnis ini. Selama itu pula baru lima wanita yang ditawarkan kepada para pelanggan.
"Pemeriksaan awal, baru diakuinya hanya ada lima PSK saja yang sudah ditawarkan pada pelanggan. Namun kita akan kembangkan terus kasus ini termasuk memeriksa sejumlah wanita yang sudah menjadi anak buahnya," terangnya.
Dari pengakuan Memey, bahwa dalam menawarkan kepada sejumlah pelanggannya dia selalu menyebut bahwa wanita lokal yang ditawarkannya bukan dari Bandung, Sumatera atau daerah lainnya. Tetapi menyebut bahwa wanita lokal yang ada seluruhnya gadis Bali.
Cara itu dilakukan Memey untuk meningkatkan hasrat pelanggan untuk cepat transaksi. "Semacam janji yang menggiurkan, Memey sebut anak buah lokalnya asli Bali," terang Wiguna.
Hubungannya dengan Ivon, bila terjadi transaksi maka hasil dibagi dua antara PSK dengan Ivon. Selanjutnya Memey hanya dapat jatah setengahnya dari jatah Ivon yang didapat dari anak buahnya. Semisal untuk short time dapat Rp 500 ribu, maka Ivon dan Memey dapat masing-masing Rp 125 ribu sedangkan sisanya Rp 250 ribu untuk PSK yang bertugas melayani pelanggan.