Pengikut Gafatar dari Jatim akan dikarantina dan cuci otak
Pemprov akan menggandeng sejumlah ormas untuk program brain wash.
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul akan membentuk tim khusus untuk program 'cuci otak' bagi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Timur, yang memilih eksodus ke Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Tim khusus cuci otak itu terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, sebagai fasilitatornya.
Program cuci otak ini akan dilakukan di penampungan khusus yang disediakan Pemprov Jawa Timur, saat ratusan pengikut organisasi sempalan Alqiyadah Islaminyah pimpinan nabi palsu Ahmad Musaddeq ini, sampai di Surabaya.
Dikatakan Gus Ipul, dari data sementara yang dimiliki, ada 315 warga Jawa Timur dari berbagai daerah yang ada di provinsi ini, yang diduga menjadi pengikut Gafatar dan memilih eksodus ke Mempawah. Jumlah ini pun diperkirakan masih akan bertambah hingga 500 orang. Dan semuanya akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
Sebelum dikembalikan ke keluarganya, terlebih dulu mereka akan ditampung di penampungan milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, di Jalan Margorejo, Surabaya selama dua atau empat hari.
Dan di tempat karantina ini, para pengikut Gafatar asal Jawa Timur tersebut, akan menjalani program cuci otak.
"Sebelum dikembalikan ke rumahnya masing-masing, selama dikarantina, mereka (pengkiut Gafatar) akan menjalani program khusus untuk cuci otak. Tujuannya agar mereka paham ajaran mana yang benar dan mana yang salah," terang Gus Ipul di kantornya, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (21/1).
Mantan Ketua GP Ansor ini melanjutkan, "Jika mereka sudah tiba di Surabaya, mereka akan ditempatkan di kelas-kelas khusus untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam. Mereka akan kita tempatkan di Gedung Disnakertrans selama empat hari, dan kita lakukan pendataan."
Di tempat sama, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid menambahkan, pihaknya bersama tim yang dibentuk Pemprov Jawa Timur siap untuk mengemban tugas memberi konseling cuci otak kepada para pengikut Gafatar yang akan dipulangkan tersebut.
"Kami (Muhammadiyah) telah diminta Pemprov (Jatim) bersama Ormas NU, MUI dan Kanwil Kemenag Jatim sebagai tim fasilitator pemulangan pengikut Gafatar asal Jatim. Nantinya, mereka bukan hanya dibekali pemahaman Islam yang benar. Tapi juga akan dibekali pengertian agar dapat berbaur dengan masyarakat di daerahnya masing-masing," terang mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur ini.
Sementara dari catatan sementara Pemprov Jawa Timur, ratusan pengikut Gafatar di Menpawah asal Jawa Timur, ada 315 orang. Dan jumlah ini masih dimungkinkan akan bertambah, hingga 500 orang. Para pengikut Gafatar asal Jawa Timur ini, rencananya akan diberangkatkan dari Kalimantan Barat pada hari Jumat (22/1) besok.
Jumlah 315 orang itu rinciannya; 88 warga Surabaya, Gresik (14 orang), Blitar (21 orang), Sidoarjo (28 orang), Jombang (16 orang), Jember (2 orang), Kediri (19 orang), Lamongan (3 orang), Malang (14 orang), Madiun (14 orang), Megetan (7 orang), Mojokerto (21 orang), Nganjuk (1 orang), Ngawi (1 orang), Pasuruan (30 orang), Pacitan (3 orang), Probolinggo (6 orang), Ponorogo (9 orang), Tuban (7 orang), Trenggalek (9 orang), dan warga Jawa Timur yang sudah ber-KTP Mempawah ada 10 orang.