Pengungsi Rohingya ogah pulang, pilih ingin jadi warga Indonesia
Pengungsi Rohingya takut kembali ke Myanmar karena masalah keamanan.
Ratusan pengungsi Rohingya duduk rapi di atas tikar sambil bersila. Petugas Satpol PP Kota Langsa sibuk mengatur dan mengantarkan piring yang sudah terisi nasi dan lauk.
Saat itu seluruh etnis Rohingya yang ditampung di Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh hendak makan siang. Dibantu beberapa orang dari mereka, mereka dengan tertib menunggu giliran piring berisi nasi dan lauk tiba diantar oleh petugas.
Sedangkan yang sudah mendapatkan nasi langsung melahap sampai tidak tersisa. Setelah menghabiskan semua makanan, mereka langsung mengumpulkan kembali piring-piring kotor dan memakan satu buah pisang yang diberikan setelah makan.
Pandangan sama juga terlihat dari sebelah masih dalam satu gedung, hanya dibatasi oleh papan untuk memisahkan laki-laki dan perempuan. Ada puluhan anak-anak juga duduk rapi melahap semua makanan yang diberikan.
Inilah potret keseharian mereka dalam pengungsian. Mereka tidur tanpa ada kasur, hanya beralaskan matras dan kasur Palembang di atas semen. Agar mereka tidak kepanasan ada beberapa kipas angin yang tersedia dalam ruangan itu.
Semua warga Rohingya yang berada di Kuala Langsa enggan untuk kembali ke negara asalnya. Mereka melarikan diri dari negaranya karena tidak dianggap sebagai warga negara di Myanmar. Sehingga berani mempertaruhkan nyawa melawan ganasnya ombak di lautan, hingga diselamatkan oleh nelayan Aceh.
Semenjak mereka melarikan diri – lebih 4 bulan dalam laut terkatung-katung tanpa arah tujuan. Dalam benak mereka hanya ingin menjauh dari negaranya yang tidak menerima keberadaan mereka di sana.
Muhammadun Hasan (17) warga Rohingya yang sedikit bisa berbahasa Inggris mengaku seluruh pengungsi Rohingya tidak mau kembali ke negara asalnya. Karena bila mereka kembali, perlakuan yang sama akan kembali menimpa mereka dan tetap harus kembali melarikan diri.
“Tidak tidak mau kembali ke negara asal, karena kondisi keamanan,” kata Muhammadun Hasan, Minggu (24/5).
Hasan mengaku seluruh Rohingya senang bisa diterima dan dibantu oleh orang Aceh. Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Indonesia agar bisa memberikan status suaka politik pada seluruh pengungsi Rohingya yang ada di Aceh.
Hasan juga sempat berbincang-bincang dengan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke camp pengungsian. Hasan meminta kepada Menteri Sosial agar bisa mendapatkan suaka politik dan bisa terus berada di Indonesia.
Menanggapi permintaan suaka politik oleh Rohingya yang berada di Aceh, Mensos Khofifah Indar Parawansa menyebutkan akan ada pembahasan lebih lanjut.
“Sekarang masih lagi menunggu Perpres, kita tunggu saja,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, hal yang terpenting saat ini adalah penanganan kemanusiaan dan pemulihan dari penderitaan yang dialami selama terkatung-katung di laut. Mereka harus diberikan terlebih dahulu makan.
"Baru nanti akan kita bicarakan tindak lanjutnya, sekarang kami sehatkan dulu mereka," ujarnya.
Baca juga:
Gendong anak yatim-piatu etnis Rohingya, Mensos berurai air mata
Kisah sedih balita Rohingya di Aceh meninggal karena gizi buruk
Anak pengungsi Rohingya diajari bahasa Indonesia, Inggris & Aceh
Jokowi minta dunia internasional ikut bantu pengungsi Rohingya
Aksi simpatik untuk Rohingya, relawan cebur diri di kolam HI
Bahasa jadi kendala tim medis tangani pengungsi Rohingya
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Dimana para pengungsi Rohingya dijemput oleh warga Aceh? Warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
-
Mengapa warga Aceh terlibat dalam penyelundupan Rohingya? Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.