Pengunjung Taman Safari yang cekoki hewan pakai miras minta maaf
Video muda mudi berinisial ADF (25) dan PB (27) yang memberi minuman keras kepada hewan di Taman Safari, Bogor, Indonesia menuai kecaman dari berbagai pihak. Setelah kejadian itu, keduanya mendapat hujatan dan persekusi dari warganet. Ribuan komentar negatif muncul di kolom komentar aku keduanya.
Video muda mudi berinisial ADF (25) dan PB (27) yang memberi minuman keras kepada hewan di Taman Safari, Bogor, Indonesia menuai kecaman dari berbagai pihak. Setelah kejadian itu, keduanya mendapat hujatan dan persekusi dari warganet. Ribuan komentar negatif muncul di kolom komentar aku keduanya.
Tak sampai di sana, hujatan itu berubah mengarah pada ancaman yang langsung disampaikan oknum melalui ponsel pribadinya.
ADF mengaku trauma dan depresi dengan ancaman tersebut. Perempuan yang bekerja di perusahaan swasta itu pun bahkan tidak berani membuka ponsel dan memilih mengurung diri.
"Saya akui saya salah. Saya sudah meminta maaf di akun instagram saya. Tapi ancaman dan hujatan terus datang, sampai ke ponsel saya," katanya, dalam jumpa persnya di Kota Bandung, Sabtu (19/11).
"Mereka mengancam dan menghina keluarga saya, ke adik, mamah papah yang tidak ada hubungannya dengan kejadian ini," ujarnya menambahkan.
Dia mengaku bahwa video yang diunggah pada tanggal 14 November 2017 lalu itu tidak ada unsur kesengajaan. "Saya sungguh menyesal dengan kejadian ini. Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Saya enggak sengaja dan enggak ada niat. Saya tidak akan mengulanginya lagi," terangnya.
Di tempat yang sama, PB pun mengatakan hal serupa, ancaman dan hujatan yang diterima mengganggu kehidupan pribadi dan pekerjaannya. Bahkan dia sampai saat ini tidak berani memegang ponsel karena pesan berisi ancaman terus berdatangan.
"Waktu itu kita bercanda. Saya enggak tahu akan jadi seperti ini. Saya sangat menyesal dan minta maaf pada semuanya," ucap pria yang saat ini bekerja di perusahaan swasta itu.
Kuasa hukum ADF dan PB, Mohamad Ali Nurdin mengatakan kliennya siap bertanggung jawab secara hukum.
"Taman Safari katanya akan melaporkan ke Polres Bogor. Sampai saat ini belum ada pemanggilan. Tapi, kami siap mendatangi polres untuk mengklarifikasi masalah ini," terangnya.
Ali menyebut kedua kliennya sudah menanggung akibatnya. Mereka dihujat oleh ribuan orang. Kehidupan pekerjaan dan sosialnya terganggu.
"Mereka depresi, enggak berani keluar rumah. mereka menyesal, mereka meminta maaf kepada seluruh pihak. Kalau enggak besok, hari senin kami akan mendatangi Polres Bogor untuk mengklarifikasi," imbuhnya.
Disinggung mengenai upaya hukum terkait persekusi yang dialaminya, Ali menyatakan tidak akan bertindak terlalu jauh. Dia mengaku memilih menunggu perkembangan kasusnya.
"Kami sudah punya nama orang yang menyebarkan nomor pribadi klien saya," pungkasnya.