Tak Cuma Lempar Plastik ke Mulut Kudanil di Taman Safari, Pelaku juga Buka Kaca di Area Harimau & Tepuk Zebra
Taman Safari kini tengah memburu pelaku untuk segera sampaikan permintaan maaf
Taman Safari kini tengah memburu pelaku untuk segera sampaikan permintaan maaf
Tak Cuma Lempar Plastik ke Mulut Kudanil di Taman Safari, Pelaku juga Buka Kaca di Area Harimau & Tepuk Zebra
Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor, Jawa Barat yang memberi makan sampah kepada hewan kudanil.
Pengunjung ini memberikan dengan cara dilempar dan langsung masuk ke mulut kudanil. Hewan tersebut tamkap berusaha menelan sampah plastik tersebut.
-
Mengapa pemuda itu melakukan atraksi dengan ular kobra? Kejadian ini memang berawal dari warga tersebut pekerjaannya mengamen dengan menggunakan ular kobra untuk atraksi.
-
Kenapa katak menggigit ekor ular? Ular itu terus bergerak-gerak membuat katak banteng tersebut spontan menggigit ekor ular.
-
Siapa yang menyerang pekerja kebun binatang? 'Seorang pekerja di taman margasatwa di Krimea meninggal pada hari Rabu (16/10) ketika ia diserang singa,' ungkap pihak berwenang seperti yang dilaporkan oleh AP pada Kamis (17/10).
-
Dari mana ular diselundupkan? Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"TSI sedang melakukan penelusuran data pengunjung tersebut, terutama perihal identitas pengunjung tersebut agar yang bersangkutan mendapatkan sanksi peringatan berupa penyataan maaf atas tindakannya tersebut. Sehingga, bisa menjadi pelajaran bagi pengunjung lain untuk taat terhadap SOP," kata Yuska saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (22/6).
Yuska un memastikan, untuk sampah yang sempat diberikan kepada kudanil tersebut sudah dikeluarkan oleh petugas.
Selain itu, ternyata pengunjung yang menggunakan mobil dengan plat nomor B 1949 CIC itu juga melakukan hal lain terhadap beberapa hewan.
"Di area zebra, pengunjung berplat nopol B 1949 CIC ini juga menepuk pantat zebra yang secara aturan dilarang keras. Petugas yang jaga di lokasi juga sudah menegur yang bersangkutan," sambungnya.
Dengan adanya kejadian itu, pihaknya pun mengutuk dan mengecam keras kepada pengunjung tersebut.
"TSI sebagai lembaga konservasi yang menjunjung tinggi nilai konservasi dan perlindungan satwa mengutuk dan mengecam keras tindakan pengunjung tersebut," pungkasnya.