Penjaga kos ngaku capek sering diperiksa terkait kematian Akseyna
"Saya cerita sama kiai, eh besoknya, Selasa (23/2) diperiksa. Saya yakin saya masih diawasin, HP saya disadap," ujar Edi
Hampir setahun kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Akseyna Ahad Dori alias Ace hingga kini belum juga terungkap. Aparat kepolisian pun sudah memanggil saksi-saksi juga para ahli untuk mengungkap kasus tersebut. Salah satunya Edi Sukardi, yang merupakan penjaga kos tempat Ace tinggal.
Edi mengungkapkan, dirinya sudah bolak-balik dipanggil oleh penyelidik Polda Metro Jaya. Sehingga dirinya menjadi tekanan batin.
"Wah mas saya sudah sering banget dipanggil, ditanya-tanya. Capek juga saya mas," ujarnya ketika ditemui di Wisma Widya, di Jalan Kabel, Beji, Depok, Selasa (1/3).
Edi bersama istrinya merasa lelah karena kasus ini. Setiap dirinya dan sang istri wawancara dengan wartawan atau para sahabat, dirinya langsung dipanggil.
"Kemarin, saya lupa. Saya cerita sama kiai, eh besoknya, Selasa kemarin (23/2) diperiksa. Saya yakin saya masih diawasin, HP saya disadap mas," ujarnya.
Sebelumnya, mahasiswa jurusan Biologi UI Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas di Danau Kencana pada 26 Maret 2015 lalu. Warga menemukan Akseyna meninggal dunia dengan kondisi menggendong tas berisi batu bata yang diduga sebagai pemberat agar korban tenggelam. Penyidik menemukan surat wasiat yang diduga palsu di indekos Akseyna berisi permintaan agar tidak mencari keberadaan korban.
Baca juga:
Bantah mandek, Polisi klaim tetap usut kasus kematian Akseyna
Polda Metro janji tuntaskan kasus Akseyna di tahun 2016
Tak terima dituduh bunuh Akseyna, penjaga kos siap sumpah pocong
Polisi sebut ada titik terang soal kasus kematian Akseyna di UI
Misteri tewasnya mahasiswa UI Akseyna makin pelik
Lewat telepon, orang misterius minta maaf atas kematian Akseyna
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Dimana mahasiswa Uniga melaksanakan KKN? Nantinya, ribuan mahasiswa dari berbagai program studi itu akan diterjunkan ke berbagai wilayah di Garut .
-
Siapa yang terlihat seperti mahasiswa dalam foto Imeymey? Bak Anak Kuliahan Kombinasi blazer kotak-kotak dan kacamata yang dikenakan iMeyMey menampilkan kesan semi formal yang modis.
-
Apa saja yang didapatkan mahasiswa Uniga saat mengikuti KKN? Terdapat dana santunan bagi mahasiswa yang meninggal dunia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi program rutin kampus yang harus dilakukan mahasiswa untuk mengimplementasikan studi keilmuan dan teknis yang didapat di kelas untuk diterapkan kepada masyarakat. Guna meminimalisir risiko yang tidak diinginkan, pihak kampus Universitas Garut bekerja sama dengan BP Jamsostek memberikan perlindungan kepada mahasiswa yang KKN melalui fasilitas jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Para mahasiswa yang KKN akan mendapatkan perlindungan jika mengalami kecelakaan kerja, termasuk kematian.