Penjelasan Ilmiah Kenapa Usai Divaksinasi Covid-19 Tetap Harus Disiplin Prokes
Antibodi adalah suatu protein yang dibentuk oleh sistem imun ketika menghadapi paparan antigen/patogen, bisa berupa virus, bakteri, jamur, dan lainnya. Termasuk terhadap virus Covid-19.
Koordinator Sub Divisi Imunisasi Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar dr. Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan penyelesaian pandemi tidak bisa instan meski sudah ada vaksin.
Keberadaan vaksin Covid-19 jangan membuat lengah dan mulai mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Sebab vaksin bukanlah obat. Demikian pula bagi para penyintas, meski sudah memiliki antibodi, namun dari beberapa kasus, masih ada penyintas yang kembali positif Covid-19.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana rasa sakit yang dialami Vincent Raditya saat kena flu Singapura? Rasa sakitnya seperti tertusuk paku.
-
Siapa saja ilmuwan yang berperan penting dalam pengembangan vaksin flu selama Perang Dunia II? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Artinya, meski sudah memiliki antibodi atau sudah divaksin, selama kekebalan kelompok atau herd immunity belum tercipta, prokes wajib dilaksanakan.
Antibodi adalah suatu protein yang dibentuk oleh sistem imun ketika menghadapi paparan antigen/patogen, bisa berupa virus, bakteri, jamur, dan lainnya. Termasuk terhadap virus Covid-19.
Antibodi adalah senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel imun, yaitu oleh sel limfosit B yang bekerja melawan antigen. Dalam hal Covid-19, yang bisa disebut sebagai produk antibodi adalah plasma convalescent yang berasal dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Kini para dokter telah berusaha memanfaatkan antibodi penyintas untuk mengobati pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Sementara obat bisa berasal dari senyawa kimia atau diisolasi dari herbal, atau sumber lain. Obat memiliki target tertentu pada tubuh manusia. Namun sebelum dicobakan ke manusia, calon obat harus menjalani dulu serangkaian uji pre-klinik pada hewan atau pada sel, selain itu juga harus diuji keamanannya.
Sedangkan vaksin adalah suatu senyawa berupa antigen yang lemah yang bekerja memicu produksi antibodi pada tubuh orang yang divaksin. Untuk vaksin Covid-19, maka bisa dibuat antigen berupa keseluruhan virus yang dilemahkan atau bagian dari virus yang kemudian ditempelkan pada virus pembawa lain, atau berupa mRNA virus SARS-CoV-2.
Orang yang menerima vaksin ini akan menghasilkan antibodi terhadap virus Covid-19, sehingga menjadi lebih kebal dan tidak mudah terinfeksi.
Panji mengatakan, kekebalan tubuh baru dapat terjadi jika seseorang mendapatkan vaksin dua kali dengan jarak dua pekan.
"Setelah vaksin kedua diberikan pun, wajib menjaga kondisi badan dan prokes minimal dua minggu, bukan bebas bepergian. Memerlukan waktu untuk menciptakan antibodi," ujarnya melalui siaran pers yang diterima.
Di sisi lain, belum semua masyarakat akan mendapatkan vaksinasi dalam waktu cepat. Menurutnya kekebalan kelompok baru dapat terjadi jika 70 persen populasi mendapat vaksin.
Ia berharap masyarakat terus mencari informasi terkait rencana vaksinasi pada kanal informasi resmi pemerintah agar tidak terpapar hoaks. Diakuinya, mis informasi terkait vaksinasi saat ini begitu marak sehingga membuat masyarakat menjadi resah.
"Tugas kita semua memberikan pemahaman kepada masyarakat secara masif agar tidak salah persepsi," katanya.
Baca juga:
Sempat Nongkrong usai Divaksin, Ini Babak Baru Kasus yang Menyandung Raffi Ahmad
Garuda Indonesia Dukung Vaksinasi Virus Corona Lewat Badan Pesawat
Respons Raffi Ahmad soal Dipolisikan & Digugat Buntut Langgar Prokes usai Vaksinasi
Alasan Deddy Corbuzier Usul Raditya Dika Jadi Influencer untuk Promosi Vaksin Corona
Buntut Langgar Prokes Usai Divaksinasi, Raffi Ahmad Dilaporkan ke Polisi