Penjelasan Pemilik Apotek Soal Sosialita Helena Lim Diberi Vaksin Covid-19
Namun, hanya 10 orang yang menjalani suntik vaksin Covid-19. Elly mengatakan, satu orang dilarang lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
Surat keterangan yang dibawa oleh penyanyi dan sosialita Helena Lim untuk mendapatkan vaksin Covid-19 diberikan oleh apoteker yang bekerja di Apotek Bumi, Kebon Jeruk. Pemilik Apotek, Elly Tjondro memberikan penjelasan bahwa Helena Lim mitra usahanya.
"Benar jadi kami partner usaha (Helena Lim)," kata dia saat ditemui awak media, Selasa (9/2).
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana rasa sakit yang dialami Vincent Raditya saat kena flu Singapura? Rasa sakitnya seperti tertusuk paku.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Elly menerangkan, apoteker mengurus surat izin vaksinasi Covid-19 untuk diberikan kepada 11 orang termasuk Helena Lim.
Namun, hanya 10 orang yang menjalani suntik vaksin Covid-19. Elly mengatakan, satu orang dilarang lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
"Izin vaksin di urus oleh apoteker kami ada 11 orang sebenernya yang divaksin tapi yang ikut hanya 10 orang karena satu orang darah tinggi ya jadi kondisi tidak mengizinkan untuk disuntik. Sehingga total sepuluh," ujar dia.
Elly menyatakan, vaksinasi Covid-19 yang dijalani oleh Helena Lim sudah sesuai prosedur dan semua persyaratan telah dipenuhi. Elly pun menilai wajar sepuluh orang mendapatkan jatah vaksinasi sebab menjadi garda terdepan dalam menangani pasien dengan pelbagai keluhan.
"Ya kita sih bingung aja ya. Bapak lihat aja kami kan orang yang terdepan menghadapi pasien seharusnya wajar kita kalo mendapatkan vaksin itu dan memang dan memang apotek ditunjuk untuk mendapatkan itu," papar dia.
Elly berharap vaksinasi yang dijalani oleh Helena Lim tidak lagi menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Dia menegaskan kembali bahwa vaksinasi yang dilakukan di Puskesmas Kebon Jeruk beberapa waktu lalu tak menyalahi aturan.
"Kami merasa gimana ya melihat respon begitu ya agak kaget. Sebetulnya kan kami dari tenaga kesehatan mendapatkan izin itu. Namun spontan masyarakat aja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karena kami termasuk frontline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam," papar dia.
Elly menerangkan, dirinya akan kembali datang ke Puskesmas Kebon Jeruk untuk menjalani vaksin Covid-19 tahap dua. Sejauh ini, Elly mengungkapkan vaksinasi Covid-1 hanya memberikan efek ngantuk.
"Kemarin yang pertama nanti divaksin lagi dua minggu lagi. Tidak ada rasa apa-apa sih cuman bikin ngantuk," ucap dia.
Dr. Tirta justru mempertanyakannya. Dia menuliskan pendapat melalui akun instagram.
"Dapet laporan video ini dari @ningzsppd Saya ga kenal siapa yg ada di video ini. Tapi saya cek kayanya bukan nakes ya. Trus bukan beresiko. (Bukan lansia) Heran saya. Harusnya warga zona merah utamakan dulu. Kan mreka butuh vaksin. Contoh bali. Biar wna bisa dateng ke situ? DAN VAKSIN SEJAUH INI GRATIS Setau saya influencer edukasi vaksin, itu dah slesai tnggal 13-14 januri kmren vaksin pertama Tapi yg jelas vaksin gelombang 1 itu yg dapet harusnya nakes, dan orng beresiko, dan lansia, lalu guru Saya rasa ini harus di klarifikasi oleh @kemenkes_ri dan pemda setempat, jika lokasi di dki, ya mongg dki klarifikasi @dkijakarta beserta dinkes setempat Jika tidak bisa dibuktikan bahwa ybs di video ini bukan nakes, dan bukan beresiko , saya keberatan. Dan saya mengajukan protes. Warga lansia dan beresiko banyak yg belum dapet Ihoh ! Dosis vaksin limit. Prioritaskan untuk nakes, warga beresiko, lalu guru, dan pegawai publik, dan warga kampung yg zona merah Bukannya agenda awal dulu, guru2 dapet agar sekolah bisa buka ? Kok saya cek d video ni orng bukan nakes nampaknya Baru juga februari. Dah ada kejadian ini Ada yg tau siapa sosok di video ini? Apakah @dkijakarta dan @dinkesdki atau @kemenkes_ri bisa II," tulis dr.Tirta di akun Instagramnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Wagub DKI Kroscek Viral Selebgram Helena Lim Disuntik Vaksin Covid-19
Kasudinkes soal Viral Selebgram Helena Lim Divaksin: Dia Bawa Surat Kerja di Apotek
Vaksinasi Nakes Lansia, Dokter 67 Tahun di RS Adam Malik Ini Jadi Orang Pertama
Bos Bappenas Prediksi Pandemi Covid-19 di Indonesia Terkendali Pada September 2021
Kadin: 26 Juta Pekerja Swasta Bakal Terima Vaksinasi Covid-19 Mandiri
Jokowi Sebut Pembelian Vaksin Covid-19 Jadi Salah Satu Belanja Besar Pemerintah