Penjelasan Satgas soal Penelusuran Varian Covid-19 Khas Indonesia
Pemerintah terus melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi sebaran varian baru Covid-19. Termasuk mendeteksi varian Covid-19 B.1.4662 khas Indonesia.
Pemerintah terus melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi sebaran varian baru Covid-19. Termasuk mendeteksi varian Covid-19 B.1.4662 khas Indonesia.
Ini disampaikan juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Pemerintah akan terus melakukan WGS untuk menjadi dasar mengambil kebijakan kesehatan yang tepat. Khususnya untuk mengontrol distribusi varian di Indonesia," kata Wiku.
Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan proses pemeriksaan WGS di Indonesia semakin cepat. Sebelumnya, proses pemeriksaan sekuens genom virus SARS-CoV-2 itu di laboratorium bisa berlangsung hingga dua pekan. Kini bisa dilakukan hanya dalam waktu satu minggu.
"Semakin cepat waktu pemeriksaan ini, data yang didapat makin aktual dan akan dapat dilakukan penanganan yang cepat," ujarnya.
Wiku menyebut, dalam menghadapi ancaman Covid-19 dan varian barunya, masyarakat harus memperketat penerapan protokol kesehatan. Vaksin bukan satu-satunya cara untuk melindungi diri dari Covid-19.
"Apapun jenis variannya, yang perlu kita lakukan adalah memperketat prokes. Tidak ada jalan lain karena dengan itulah kita dapat memutus rantai penularan secara efektif dan efisien," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio menyebut telah terdeteksi varian Covid-19 B.1.4662 khas Indonesia. Varian tersebut ditemukan pada sekitar 47 persen dari genome SARS-CoV-2 di Indonesia.
Meski demikian, varian B.1.4662 khas Indonesia ini tidak masuk dalam variant of concern (VoC) yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Indonesia, sudah ditemukan tiga VoC dengan total 145 kasus, yakni varian B16172 Delta, B117 Alfa dan B1351 Beta.
Baca juga:
4.144 Positif Covid-19 di Jakarta, 661 Kasus di Bawah Usia 18 Tahun
16 Orang di PN Semarang Positif Covid-19, Pegawai WFH hingga 22 Juni
Satgas Sebut Kasus Covid-19 Nasional Naik 38,3 Persen Sepekan
Lonjakan Covid-19 di DKI, Menpan-RB Sebut Kantor Pemerintahan Belum di-Lockdown
Gibran Optimis Herd Immunity Segera Tercapai di Solo
Kasus Kematian Covid-19 Bertambah Nyaris 300 pada 17 Juni 2021