Penularan Covid-19 di PON XX Akibat Interaksi Atlet Saat di Kamar-Makan Bersama
Selain itu, lanjut Wiku, sebagian atlet memilih menjadi penonton pertandingan olahraga PON XX. Sementara saat selebrasi, para atlet tidak menerapkan protokol kesehatan.
Sebanyak 83 atlet pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua terkonfirmasi positif Covid-19. Kementerian Kesehatan melaporkan penularan Covid-19 pada PON XX terjadi akibat interaksi antarpeserta.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
“Sejauh ini, Kementerian Kesehatan melaporkan munculnya kasus positif yang ada akibat adanya interaksi antarpeserta dalam kamar dan saat makan bersama,” katanya, Selasa (12/10).
Selain itu, lanjut Wiku, sebagian atlet memilih menjadi penonton pertandingan olahraga PON XX. Sementara saat selebrasi, para atlet tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Kadang-kadang pada saat selebrasi tidak taat protokol kesehatan,” jelasnya.
Menurut Wiku, pemerintah telah mengisolasi seluruh atlet yang terkonfirmasi positif Covid-19 di fasilitas isolasi terpusat. Mereka tidak diizinkan kembali ke daerah asal sebelum menjalani isolasi.
"Penanganan kasus positif yang ditemukan selama perhelatan PON XX berlangsung akan langsung diisolasi di tempat sebelum diizinkan pulang ke daerah asal sampai hasil tesnya negatif," terangnya.
Saat kembali ke daerah asal, Wiku meminta penyintas Covid-19 pada PON XX tetap melakukan tes RT-PCR selama dua kali dan karantina selama lima hari di fasilitas karantina atau isolasi terpusat. Ketentuan yang sama berlaku bagi seluruh kontingen PON XX.
"Sebagai bentuk kehati-hatian setiap kontingen walaupun sudah melakukan tes sebelum perjalanan, tetap wajib melakukan tes ulang dua kali saat tiba di daerah asal yang diikuti karantina lima hari di fasilitas yang telah disediakan Satgas atau pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan addendum kedua surat edaran Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Covid-19. Dalam addendum ketentuan F menyebutkan seluruh Kontingen PON XX Papua 2021, Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON, anggota KONI Pusat, serta pegawai kementerian/lembaga yang mengikuti atau bertugas di kegiatan PON XX Papua 2021 seminimalnya dalam kurun waktu tujuh hari wajib menjalankan protokol kesehatan pada saat kedatangan di tempat asal tujuannya.
Protokol kesehatan yang dimaksud yakni tes RT-PCR dan karantina selama 5 x 24 jam di fasilitas karantina/isolasi terpusat yang telah ditunjuk dan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah masing-masing. Jika hasil tes RT-PCR menunjukkan positif Covid-19, maka dilakukan perawatan/isolasi di rumah sakit yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.
Pada hari ke-4 karantina, dilakukan tes RT-PCR kedua. Jika hasil tes menunjukkan negatif Covid-19, maka yang bersangkutan diperkenankan melanjutkan perjalanan dan dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari serta menerapkan protokol kesehatan.
Namun, jika hasil RT-PCR kedua menunjukkan positif Covid-19, maka dilakukan perawatan/isolasi di rumah sakit yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah. Pemeriksaan tes RT-PCR ini dilakukan di laboratorium yang telah terverifikasi oleh Kementerian Kesehatan dan terhubung ke sistem Pedulilindungi.
Baca juga:
Menpora Sebut Antusiasme Masyarakat di PON XX Papua Luar Biasa
Satgas Covid-19: Kontingen PON XX Wajib 2 Kali Tes Ulang saat Tiba di Daerah Asal
Aksi Lifter Susi Susanti Pecahkan Rekor Asia di PON Papua
Polisi Sebut Keributan Cabor Gulat PON XX Diduga Akibat Protes Keputusan Juri
Anies Semangati Atlet Sepak Bola Putri: Berhasil Itu Bangkit Pada Saat Kita Jatuh