Carut Marut PON Aceh-Sumut, Atlet Protes Konsumsi Sering Terlambat dan Makanan Basi
PON XXI Aceh-Sumatera Utara memprotes konsumsi yang sering terlambat diantar, tak layak dimakan karena basi, dan porsi yang sedikit.
Kontingen dan atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara memprotes konsumsi yang sering terlambat diantar, tak layak dimakan karena basi, dan porsi yang sedikit. Komplain itu ramai-ramai disebar lewat media sosial.
Ketua Bidang Konsumsi Pengurus Besar (PB) PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan mengakui telah terjadi komplain soal konsumsi untuk kontingen dan atlet dari berbagai daerah itu.
Dia tidak menampik dalam acara sebesar PON, kendala-kendala yang terjadi bukan hal yang bisa dihindari sepenuhnya.
"Kami memohon maaf atas beberapa kendala. Namun begitu, perbaikan dan evaluasi cepat kami lakukan," kata Diaz kepada wartawan, Rabu (11/9).
Dia berjanji akan menambah armada untuk mengantar distribusi konsumsi agar atlet dan kontingen mendapatkan makanan tepat waktu.
PB PON Aceh juga mengerahkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Banda Aceh sebagai tenaga bantuan untuk pengepakan makanan.
"Mereka kami libatkan dalam berbagai peran, khususnya di bagian pengepakan makanan, agar prosesnya bisa lebih cepat dan efisien," ujar Diaz.
Reaksi Menpora
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengaku telah mendengar keluhan atlet ihwal makanan yang disediakan panitia.
"Ini akan jadi catatan dan evaluasi," tegas Dito pada konferensi pers di Media Center PON di Hotel Hermes, Banda Aceh, Minggu (8/9) lalu.