MaTA Ungkap Perusahaan Pengadaan Konsumsi PON di Aceh yang Makanannya Sering Terlambat dan Basi
Dia mengatakan dana pengadaan konsumsi itu bersumber dari pemerintah pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh.
Buruknya layanan konsumsi yang disediakan Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 menuai protes kontingen dari berbagai daerah yang bertanding di wilayah Aceh. Mereka ramai-ramai komplain dan menyebarkan keluhan itu di media sosial. Rata-rata menyorot konsumsi yang sering terlambat datang, basi, dan porsi terlalu sedikit.
Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian, mengatakan, berdasarkan dokumen yang didapatnya pemenang tender pengadaan konsumsi PON di Aceh adalah PT Aktifitas Atmosfir. Perusahaan ini beralamat di Cilandak, Jakarta.
"Skema yang kita lihat dari proses tender saja itu kan dari e-katalog ya dengan mekanisme langsung ditunjuk dan itu salah satu perusahaan beralamat di Jakarta. Tetapi aktor-aktornya ini ada di Aceh," kata Alfian kepada merdeka.com, Rabu (11/9) malam.
Dia mengatakan dana pengadaan konsumsi itu bersumber dari pemerintah pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). Total anggarannya mencapai Rp42 miliar lebih.
"Jadi ini dana sharing, termasuk dari APBA dan pemerintah pusat," ujar Alfian.
Merdeka.com telah berupaya mengkonfirmasi ke Direktur Utama PT Aktifitas Atmosfir Edith Yudha Hariputranto, Kamis (12/9). Namun hingga pukul 10.30 WIB Edith belum memberi keterangan.
Sebelumnya, Ketua Bidang Konsumsi PB PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan tak memberi tanggapan apa pun soal keluhan kontingen berbagai daerah yang diunggah di media sosial itu. Namun, dia mengakui banyak telah terjadi komplain terkait layanan konsumsi.
"Kami memohon maaf atas beberapa kendala. Namun begitu, perbaikan dan evaluasi cepat kami lakukan," katanya, Rabu (11/9).