Membedah Anggaran PON di Tengah Ramai Menu Konsumsi yang Bikin Miris
PON Aceh-Sumut 2024 mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga (cabor) dengan 42 disiplin dan 510 nomor pertandingan.
Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan acara olahraga terbesar di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali.
Setelah sukses menyelenggarakan PON XX/PON PAPUA 2001, empat tahun yang lalu, kini pemerintah kembali menyelenggarakan PON XXI/PON ACEH - SUMUT 2024 yang berlangsung sejak 9 September hingga 20 September 2024.
PON Aceh-Sumut 2024 mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga (cabor) dengan 42 disiplin dan 510 nomor pertandingan.
Beberapa jenis olahraga yang dipertandingkan seperti anggar, angkat besi, arum jeram, baseball, berkuda, basket, bola tangan, bridge, dayung, hapkido, judo, kempo, layar, korfball, kurash, panahan, panjat tebing, selam, selancar ombak, sepak bola, sepak takraw, soft tennis, tarung derajat, tenis, hingga woodball.
Mengintip Anggaran PON XXI / PON ACEH-SUMUT 2024
Melihat banyaknya cabor yang dipertandingkan, tentu saja jumlah peserta yang berpartisipasi dalam PON 2024 sangatlah banyak. Mengutip website resmi Pemerintah Aceh, tercatat sekitar 5.636 atlet dan 2.752 offisial yang berkompetisi dalam 33 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Untuk menyukseskan pesta olahraga terbesar di Indonesia ini, pemerintah mengeluarkan anggaran yang terbilang fantastis.
Dilansir dari akun Instagram resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), total anggaran yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp3,94 triliun dengan rinciannya sebagai berikut:
PB PON Wilayah Aceh:
APBN Kemenpora: Rp270,3 Miliar
APBN PUPR: Rp904,4 Miliar
APBD: Rp640,3 Miliar
TOTAL: Rp1.8 Triliun
PB PON Wilayah Sumut:
APBN Kemenpora: Rp216,9 Miliar
APBN PUPR: Rp821,07 Miliar
APBD: Rp1,06 Triliun
TOTAL: Rp2,09 Triliun
Jumlah fantastis yang dikeluarkan dalam PON Aceh-Sumut 2024 ini justru berbeda dengan anggaran yang dikeluarkan pemerintah pada PON Papua empat tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan anggaran yang dikeluarkan untuk PON Papua tahun 2021, keduanya memiliki perbedaan yang sangat besar. Menurut data dari website resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu), pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp3,63 triliun dana APBN pada PON Papua.
Tak hanya itu, dana anggaran pendapatan APBN sebesar Rp3,63 triliun ini merupakan dana gabungan yang juga dialokasikan untuk Pekan Paralimpik Indonesia (Peparnas) XVI Tahun 2021 di Papua.
Jumlah ini memiliki selisih yang sangat besar dengan anggaran yang dikeluarkan pada tahun ini yakni sebesar Rp3,94 triliun untuk PON Aceh-Sumut 2024
Kontroversi Makanan Basi
Meski anggaran yang dikeluarkan menyentuh angka Rp3,94 Triliun, PON PON XXI / PON Aceh - Sumut 2024 bukan berjalan tanpa masalah.Sejak awal diselenggarakan, PON Aceh-Sumut ini dipenuhi kontroversi salah satunya adalah makanan basi yang diterima oleh para atlet.
Momen ini dibagikan ke media sosial oleh akun TikTok atlet kurash asal Lampung, Hadi Praytno, @hadi_hfc pada 9 September 2024.
Dalam video tersebut, Hadi memperlihatkan nasi kotak berisi nasi beserta sejumlah lauk seperti dua buah tempe berukuran kecil, tumis buncis, satu potong ikan, dan sepotong ayam goreng serundeng.
Tak sampai di situ, diketahui konsumsi yang diberikan pada para atlet juga sering terlambat diantar, tidak layak dimakan karena basi, serta porsi makan dalam jumlah sedikit.
Tentu saja masalah ini menuai kontroversi, pasalnya makanan yang disediakan tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan. Berdasarkan data yang ada, Harga satuan per porsi nasi Rp50.900, sementara snack per satuannya Rp18.900.
Total seluruh anggaran konsumsi mencapai Rp42 miliar.Ketua Bidang Konsumsi PB PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan juga membenarkan bahwa memang terdapat beberapa makanan yang sudah tidak layak dikonsumsi.
"Ada beberapa memang kondisi (makanan) tidak enak lagi. Kami juga sudah beberapa kali menyampaikan kepada LO yang berada di lokasi agar makanan itu dipindahkan dulu supaya bisa diuji tim K3L," kata Diaz Furqan, Kamis (12/9) saat dihubungi Merdeka.com.
Sebagai informasi, konsumsi pada PON Aceh-Sumut 2024 ini disediakan oleh PT Aktifitas Atmosfir, dimana perusahaan ini berasal dari Jakarta dengan lokasi perusahaan di Cilandak, Jakarta SelatanKemudian, yang terbaru ramai di media sosial adanya snack atau makanan ringat atlet PON Aceh-Sumut berisikan roti dengan santan kara (santan buatan/kemasan).
Menpora sebut Kontroversi Makanan tak Layak Santap adalah HoaksSetelah kontroversi terkait makanan yang tidak layak dikonsumsi mulai dari makanan basi, pelayanan yang tidak layak, hingga isu terkait snack roti dengan santan buatan ramai di media sosial, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akhirnya angkat bicara, namun menyebutkan bahwa isu yang beredar adalah hoaks atau berita palsu.
Mengutip Liputan6.com, Dito menyebutkan bahwa video yang ramai di media sosial merupakan bercandaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Adanya viral snack dikasih roti dan susu diganti santen, bisa kami pastikan itu adalah hoaks dan bercandaan oknum," kata Menpora dikutip dari Liputan6.com, Selasa (17/9).
Kemudian terkait makanan atlet yang disebut tidak layak santap, Dito menyebut pihaknya langsung melakukan evaluasi baik di Sumut maupun Aceh."Tapi saya selalu bilang di media, saat ini pengelolaan PON ini saya tidak mau mendikotomi mana tanggung jawab daerah mana tanggung jawab pusat. Pokoknya semua tanggung jawab Menpora. Kita pasang badan saja," ucap Dito.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin