Ini Penampakan Kantor PT Aktifitas Atmosfir, Vendor Makanan Basi PON Aceh-Sumut
Bukan tanpa sebab, konsumsi dari perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perdagangan buat para atlet PON ternyata sudah basi.
Nama PT Aktifitas Atmosfir, vendor makanan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (SUMUT) menjadi viral di media sosial. Bukan tanpa sebab, konsumsi dari perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perdagangan buat para atlet PON ternyata sudah basi.
Berdasarkan video yang beredar, isi nasi kotak untuk makanan atlet nampak sangat minimalis dengan porsi nasi yang sedikit, tumis buncis, dua potongan tempe berukuran kecil, satu potong ikan, dan sepotong ayam goreng serundeng.
Nasi kotak ini menuai kontra dari publik, pasalnya kualitas makanan yang disuguhkan berbanding terbalik dengan dana yang disediakan.
Berdasarkan data yang ada, dalam kontraknya, untuk makan atlet dibeli sebanyak 607.035 kotak, dengan harga per kotaknya Rp50.900, sehingga total anggarannya mencapai Rp30.898 miliar.
Kemudian, untuk snack atlet juga dibelanjakan sebanyak 607.035 snack, dengan harga per boksnya Rp18.900, maka total dananya sebesar Rp11,472 miliar.
Setelah viral di media sosial, PT. Aktifitas Atmosfir menjadi bulan-bulanan netizen sebab dinilai tidak kooperatif dalam menjalankan tugas, menyediakan makanan bagi para atlet. Begini penampakan kantor PT. Aktifitas Atmosfir yang menyediakan makanan basi bagi atlet dalam PON XXI Aceh-Sumut.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin
Suasana Kantor Sepi Aktifitas
merdeka.com menelusuri lokasi kantor PT Aktifitas Atmosfir yang terletak di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Lokasi kantor di depan Onodera User Run Indonesia. Akses transportasi umum cukup sulit karena tidak ada angkutan umum yang melintas. Kantor tidak memiliki gerbang besar, melainkan hanya plang besi.
Pantauan di lokasi, terlihat kondisi kantor tampak sepi aktifitas. Bukan berbentuk gedung pencakar langit, melainkan bangunan terlihat seperti gudang serba guna.
Dengan pos satpam berdiri di sampingnya, bangunan menyerupai gudangs serba guna itu bercat putih. Tidak ditutup pagar tinggi, kantor tersebut hanya dibatasi sebuah palang di depannya.
Di samping bangunan, terlihat pagar yang menghubungkan ke sebuah cluster perumahan. Disinyalir, salah satu bos PT tersebut bermukim di dalamnya.
Salah satu penjaga keamanan menyebut, seluruh staff dan karyawan PT. Aktifitas Atmosfir saat ini tengah berada di Aceh dan akan kembali setelah PON Aceh-Sumut XXI berakhir.
"Sekarang semuanya lagi di Aceh, paling pulangnya mungkin sekitar tanggal dua puluhan, setelah PON selesai," ucap pria yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi, Jumat (13/9).
Terkait ramai beredar kabar makanan basi dari vendor tersebut, petugas keamanan klaim baru mendengarnya.
Lingkungan Kantor Asri, namun Dihujat Warganet
Meski memiliki lingkungan yang asri sebab lokasi sekitar masih ditumbuhi banyak pepohonan, sangat disayangkan kasus ini menjadikan PT. Aktifitas Atmosfir dinilai buruk oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia mengungkapan rasa kecewanya terhadap pelayanan PT. Aktifitas Atmosfir dengan memberikan rating (penilaian) yang rendah pada lokasi Google Maps kantor tersebut.
"Nah ini neh dia neh, penyedia makanan pon yg katanya sedang bermasalah," tulis akun @derry**** dengan memberikan rating 1/5 pada aplikasi maps.
Beberapa warganet juga meminta agar pihak berwajib segera menangani kasus ini.
"Mohon di cek segera oleh pihak berwenang terkait pengadaan makanan atlet PON Aceh. Sudah ramai di media sosial," tulis akun @mas*** memberikan rating 1/5.
Setelah kasus makanan basi viral di media sosial, kini PT. Aktifitas Atmosfir memperoleh rating 4.3/5 pada aplikasi pencari lokasi, Google Maps.
Bangunan Diduga Sewa
Berdasarkan informasi yang diperoleh merdeka.com saat mengujungi lokasi kantornya di Cilandak, penjaga keamanan kantor tersebut menyebut bahwa kantornya saat ini merupakan hasil sewaan.
Setelah kasus terjadi, penjaga keamanan yang tidak ingin namanya disebut ini mengatakan bahwa pemilik gedung disebut akan menyewakan bangunan tersebut kepada orang lain.
"Kita sebagai satpam juga tugasnya hanya jaga keamanan disini. Lagian juga ini kantornya disewa sama mereka. Ini juga katanya mau disewakan ke yang lain," katanya Jumat (13/9).