Penumpang Lion Air makin emosi, pejabat Angkasa Pura dimaki-maki
Direktur Operasional Angkasa Pura II, Djoko Murjatdmojo jadi bulan-bulanan penumpang Lion Air yang terlantar.
Penumpang Lion Air yang tak kuasa menahan emosi lantaran ditelantarkan oleh pihak maskapai, akhirnya meluapkan kemarahannya di Terminal Tiga Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu penumpang adu mulut dengan Direktur Operasional Angkasa Pura II, Djoko Murjatdmojo.
Dari pantauan merdeka.com, salah satu penumpang nampak bringas saat menyampaikan keluhannya. Dengan nada tinggi dan emosi meluap-luap, para penumpang memaki Djoko.
"Mana pertanggungjawaban pihak Lion Air ke kami, ini kami dipindahkan dari terminal satu ke terminal tiga mereka bilang pasti uang tiket akan dikembalikan," kata salah satu penumpang kepada Djoko, di Terminal Tiga, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (20/2).
Merasa terdesak, Djoko pun menjawab pertanyaan penumpang dengan meminta untuk tenang. Bahkan dia mengatakan bahwa persoalan ini merupakan tanggung jawab Lion Air.
"Tolong jangan bikin suasana makin panas. Harusnya dari pihak pesawat (Lion Air) yang bertanggung jawab, ini kita sedang mencari solusi ini," jawab Djoko.
Djoko mengklaim, pihaknya sudah membantu penumpang. Dari pengakuannya, pihaknya sudah memberi makan penumpang yang menginap lantaran jadwal penerbangan amburadul.
"Kita sudah bantu, kita kasih makan penumpang yang menginap di bandara ini. Jadi tolong saling mengerti," tambahnya.
Setelah perdebatan berlangsung panas, Djoko pun meninggalkan penumpang yang berbondong-bondong mengerumuninya. Mendengar pernyataan Djoko, salah satu penumpang wanita membantah pernyataan Djoko yang mengatakan memberikan makanan kepada penumpang.
"Dia bilang pihak angkasa pura memberi makan penumpang, mana? Enggak ada," teriak penumpang wanita itu.
Baca juga:
Penerbangan ditunda, ratusan penumpang Lion Air blokir bandara
Ganti rugi mulai diberikan, ribuan penumpang dipindah ke Terminal 3
FPI: Semua pilot Lion Air tutup mulut, mungkin lagi rayakan Imlek
Penumpang Lion Air geram, landasan terbang AirAsia diblokir
Dinilai tak siap pesawat cadangan, Lion Air berkilah dalam perbaikan
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana cara maskapai memberikan kompensasi kepada penumpang yang mengalami delay? Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.
-
Apa saja jenis kompensasi yang diberikan kepada penumpang pesawat yang mengalami delay? - Kategori 1, keterlambatan selama 30 hingga 60 menit. Pada kategori ini, para penumpang berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman ringan.- Kategori 2, keterlambatan selama 61 hingga 120 menit. Pada kategori ini para penumpang harus mendapatkan kompensasi minuman dan makanan ringan.- Kategori 3, keterlambatan selama 121 hingga 180 menit. Ketika mengalami keterlambatan hingga 3 jam lamanya, maskapai wajib memberikan makanan berat dan minuman.- Kategori 4, keterlambatan selama 181 hingga 240 menit. Pada keterlambatan selama berjam-jam ini, para penumpang wajib mendapatkan kompensasi keterlambatan berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat.- Kategori 5, jika delay lebih dari 240 menit atau 4 jam, maka kompensasi yang diberikan yaitu ganti rugi sebesar Rp300.000, baik berupa uang tunai ataupun voucher yang bisa diuangkan.Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.- Kategori 6, terjadi saat adanya pembatalan penerbangan. Dalam kondisi seperti ini, penumpang berhak memperoleh kompensasi berupa refund (pengembalian dana tiket) atau pengalihan pada penerbangan selanjutnya.