Penurunan Muka Tanah di Pekalongan Mengkhawatirkan, Melebihi Jakarta
Laju penurunan muka tanah di Pekalongan mencapai 11 sentimeter per tahun, sedangkan di Jakarta hanya berkisar 0-8 sentimeter
Profesor Riset Bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Eddy Hermawan menyebut ketimbang kenaikan muka air laut, penurunan tanah atau (landsubsidence) cenderung menjadi faktor utama terendamnya sejumlah wilayah di Pantai Utara Jawa (Pantura).
Penurunan muka tanah paling tinggi ditemukan justru di Pekalongan, Jawa Tengah. Eddy menerangkan, laju penurunan muka tanah di sana mencapai 11 sentimeter per tahun.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan tikus tanah berkumpul? Tikus tanah adalah hewan soliter yang cenderung tinggal sendirian di terowongan terpisah, berkumpul hanya selama musim kawin.
"Yang sangat besar adalah justru Pekalongan, itu sekitar 11 sentimeter per tahun. Dibandingkan Kota Semarang itu berkisar 0,9-6 sentimeter per tahun," ujar Eddy dalam webinar, Rabu (6/10).
Laju penurunan muka tanah di Jakarta sendiri hanya berkisar 0-8 sentimeter per tahun. Menurut Eddy terdapat sejumlah faktor yang memicu hal tersebut. Salah satunya lantaran lapisan tanah yang menyusun daerah di sepanjang Pantura didominasi oleh tanah lempung yang cenderung lunak. Di tambah eksploitasi air tanah serta pendirian bangunan yang menekan struktur tanah ke lapis bawah.
Jika penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut digabungkan, maka menurut Eddy hal itu makin memberikan dampak terendamnya beberapa daerah di wilayah tersebut.
"Tampaknya bahwa kombinasi antara landsubsidence dengan sea level rise itu memberikan dampak yang sangat lebih luas," ujarnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
Baca juga:
Wagub DKI Nilai Perlu Regulasi Pengendalian Air Tanah Cegah Penurunan Daratan
Pemprov DKI Jakarta Susun Regulasi Pengendalian Penggunaan Air Tanah
Pakar Tata Kota: Pemprov DKI Harus Larang Pengambilan Air Tanah
Permukaan Tanah Menurun, Jakarta Tak Bisa Andalkan Gravitasi Mengalirkan Air ke Laut
Dinas SDA Sebut Penurunan Daratan Jakarta Semakin Membaik, Berikut Rinciannya
Anies: Titik Penurunan Tanah Berkurang dalam Beberapa Tahun Terakhir