Penyebab delay parah Lion Air karena 17 pesawat tak terbang
Lion Air mengaku banyak masalah yang terjadi saat itu hingga delay parah terjadi.
Mulai Rabu hingga Sabtu pekan lalu, sejumlah penerbangan Lion Air dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta mengalami keterlambatan. Ribuan penumpang menumpuk di beberapa terminal.
Tak terima dibuat terkatung-katung, calon penumpang banyak marah-marah pada petugas di lapangan. Saat emosi calon penumpang memuncak, tak satu pun pihak manajemen Lion Air yang berani berhadapan dan menjelaskan apa yang terjadi.
Baru hari ini, petinggi-petinggi Lion Air berani muncul ke publik dan menjelaskan apa yang terjadi.
Menurut Direktur Airport Service Lion Group, Kapten Daniel Putut Kuncoro Adi, pada tiga hari itu ada lebih kurang 17 pesawat yang memang tak terbang.
"Saya sampaikan ada 7 pesawat pada hari itu. Itu 7 yang bermasalah, yang maintenance itu ada10 jadi sekitar 17. 10 Itu program maintenance jadi bukannya ada kerusakan," kata Daniel dalam jumpa pers di Kementerian Perhubungan Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/2).
Kerusakan itu, lanjutnya, banyak penyebabnya. Waktu perbaikannya pun berbeda-beda tergantung tingkat kerusakannya.
"Namanya ban kempes, nabrak burung tiba-tiba penyok itu terjadi," tambahnya.
Khusus penyebab delay parah kemarin, jelasnya, memang saat itu sejumlah masalah terjadi. Selain karena belasan pesawat tak operasional, juga masalah teknis.
"Jadi ada yang dari pihak ATC memberikan kontribusi pesawat yang memberikan on time di sini masuk di Surabaya enggak, jadi bisa on time muter-muter baru bisa mendarat dan itu salah satu kontribusi masalah. Ada pesawat yang ganti ban butuh waktu sekitar setengah jam bongkar pasang ban pesawat," jelasnya.
Baca juga:
Delay 1 jam lagi, pihak Lion Air anggap normal
Kemenhub: Moratorium izin rute baru, teguran keras buat Lion Air
6 Penerbangan Lion Air dari Soekarno-Hatta masih delay 3 jam
Lion Air: Kami sudah mendapat teguran dari Kemenhub
Ketua DPR minta Menteri Jonan tegas terhadap Lion Air
Lion Air klaim proses refund tiket tuntas
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana cara maskapai memberikan kompensasi kepada penumpang yang mengalami delay? Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.
-
Apa saja jenis kompensasi yang diberikan kepada penumpang pesawat yang mengalami delay? - Kategori 1, keterlambatan selama 30 hingga 60 menit. Pada kategori ini, para penumpang berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman ringan.- Kategori 2, keterlambatan selama 61 hingga 120 menit. Pada kategori ini para penumpang harus mendapatkan kompensasi minuman dan makanan ringan.- Kategori 3, keterlambatan selama 121 hingga 180 menit. Ketika mengalami keterlambatan hingga 3 jam lamanya, maskapai wajib memberikan makanan berat dan minuman.- Kategori 4, keterlambatan selama 181 hingga 240 menit. Pada keterlambatan selama berjam-jam ini, para penumpang wajib mendapatkan kompensasi keterlambatan berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat.- Kategori 5, jika delay lebih dari 240 menit atau 4 jam, maka kompensasi yang diberikan yaitu ganti rugi sebesar Rp300.000, baik berupa uang tunai ataupun voucher yang bisa diuangkan.Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.- Kategori 6, terjadi saat adanya pembatalan penerbangan. Dalam kondisi seperti ini, penumpang berhak memperoleh kompensasi berupa refund (pengembalian dana tiket) atau pengalihan pada penerbangan selanjutnya.