Penyelundupan 20 Ton pupuk subsidi di Agam digagalkan
Petugas menggerebek gudang pupuk yang diketahui milik Iskandar di Kecamatan Candung, Kabupaten Agam. Aparat hanya berhasil mengamankan empat buruh bongkar muat pupuk tersebut. Sementara pemilik gudang dan sopir truk berhasil melarikan diri.
Setelah hampir seharian melakukan pengintaian, anggota TNI Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat, menggagalkan penyelundupan 20 ton pupuk bersubsidi pada Sabtu (21/10) sore.
Petugas menggerebek gudang pupuk yang diketahui milik Iskandar di Kecamatan Candung, Kabupaten Agam. Aparat hanya berhasil mengamankan empat buruh bongkar muat pupuk tersebut. Sementara pemilik gudang dan sopir truk berhasil melarikan diri.
"Sekitar 20 ton pupuk jenis Urea dan NPK berhasil kita amankan.
Pupuk yang berhasil disita antara lain pupuk Urea dan NPK," kata Kepala Staf Kodim 0304/Agam, Mayor Inf Indra Jayadi sembari mengatakan petugas melakukan pengintaian sejak Sabtu dini hari.
"Tapi, saat digerebek, sopirnya berhasil kabur. Sedangkan pemilik gudang tidak berada di tempat," tambah Kasdim.
Indra mengatakan, sesuai peruntukkan yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian, pupuk bersubsidi ini merupakan jatah distributor resmi untuk Kawasan Kecamatan Matur, Kecamatan Malalak dan Kecamatan IV Koto. Namun, malah dijual ke Iskandar.
"Sesuai dengan wewenang dan kerjasama antara TNI dan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perindustrian Perdagangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, kami bertanggung jawab mengawasi distribusi pupuk bersubsidi. Nanti, setelah kami proses akan kami limpahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian," papar Kasdim.
Terpisah, Kepala UPT Pertanian Kecamatan Candung, Imrefli menyebutkan, kasus serupa juga pernah terjadi pada tahun 2016 silam. "Karena kasus ini pernah terungkap tahun 2016, pihak Distributor Iskandar tidak lagi dipercaya oleh Kementerian sebagai distributor resmi. Hak distributornya telah dicabut. Tapi, kami tidak tahu ke mana pupuk ini akan diecer," ujarnya.
Imrefli menjelaskan, di Kecamatan Candung terdapat sekitar 94 kelompok tani yang terdiri dari berbagai sektor pertanian. Sedangkan luas lahan sawah yang ada mencapai 1.393 hektare.
"60 persen masyarakat Candung adalah petani dan membutuhkan pupuk. Belakangan, banyak juga yang mulai beralih ke pupuk organik," terangnya.