Penyerapan anggaran rendah, DPRD sebut Ahok gagal kelola APBD
DPRD mendorong kinerja SKPD untuk lebih aktif dalam mengelola anggaran.
Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Sunirman mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran DKI Jakarta seharusnya tidak boleh terjadi. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta yang merancang APBD 2015 dan mereka juga yang mengoptimalkan anggaran tersebut.
"Harusnya itu enggak boleh terjadi yaa. Kan udah ada pergubnya dari mereka. Mereka sendiri yang merancang mereka sendiri otomatis eksekusi juga dari mereka," kata Prabowo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10).
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu DPK? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus. DPK adalah daftar pemilih yang memiliki identitas kependudukan tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Selain itu, politikus Gerindra itu juga menjelaskan penyebab rendahnya penyerapan anggaran yang terjadi di DKI Jakarta. Menurutnya, pertama, penyebabnya adalah karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlalu sering melakukan perombakan di jajaran SKPD DKI Jakarta.
Karena banyaknya orang baru menyebabkan mereka kurang mengetahui bagaimana mengelola anggaran. Lebih detail, Prabowo menilai perencanaan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tidak sesuai dengan realisasinya.
"Pertama, pergeseran pejabat ini jadi faktor juga. Ahok keseringan ganti pejabat. Jadi mereka takut mau eksekusi anggaran. Namanya juga baru," jelasnya.
"Yang kedua, perencaan sebelumnya tidak bagus. Jadi over. Padahal mereka sendiri yang ngerancang pengeluaran. Tapi peakteknya enggak ada yang kekejar," sambung Politisi Gerindra ini.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Prabowo memberikan beberapa opsi penyelesaian. Salah satunya adalah dengan mendorong kinerja SKPD untuk lebih aktif dalam mengelola anggaran.
Selain itu, dia meminta Pemprov DKI untuk tidak lagi menunggu Mendagri mengesahkan APBD-P 2015 yang diajukan. Karena untuk mempercepat realisasi anggaran, Pemprov DKI bisa menggunakan APBD yang lama.
Prabowo mendesak Ahok untuk mendorong SKPD-nya meningkatkan penyerapan anggaran. SKPD harus mengeksekusi anggarannya karena ini sudah bulan Oktober.
"Seharusnya ahok juga tidak perlu nunggu APBD-P disahkan mendagri. Kan masih bisa pakai APBD yang lama. Jadi tidak ada alasan sebenarnya. Sebenarnya bisa dibilang sebenarnya gubernur gagal mengelola penyerapan APBD DKI," pungkasnya.
Baca juga:
R-APBD DKI 2015 belum disahkan, Ahok geram dipingpong Kemendagri
Wagub Djarot tegaskan anggaran KUA-PPAS 2016 harus terperinci
DPRD DKI koreksi anggaran Rusun biar tak tumpang tindih
Anggota DPRD sindir Ahok, mutasi pejabat seperti GO-JEK
Kesenjangan sosial dan egois warga, alasan Jakarta marak kejahatan