Penyintas dan Tenaga Medis jadi Pahlawan Sesungguhnya saat Pandemi Covid-19
Stigma sosial menjadi tantangan terbesar dalam memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di masa pandemi Covid-19. Stigma sosial disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidakpahaman seseorang terlepas dari level pendidikan maupun profesinya
Para penyintas Covid-19 dan tenaga medis menjadi pahlawan sesungguhnya di tengah Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Termasuk mereka yang merangkul penyintas dengan tangan terbuka.
Demikian dikatakan pekerja sosial senior asal Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung yang mengabdi sebagai relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Wina dan Milly dalam keterangan tertulis Kementerian Sosial (Kemensos).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Di tengah pandemi Covid-19, stigma sosial erat kaitannya dengan penyintas. Orang-orang yang bisa memberikan ruang lingkup sehingga mereka bisa berfungsi sosial secara normal layak disebut sebagai pahlawan.
Stigma sosial menjadi tantangan terbesar dalam memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di masa pandemi Covid-19. Stigma sosial disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidakpahaman seseorang terlepas dari level pendidikan maupun profesinya
Hingga saat ini, Wina dan Milly bersama 414 pekerja sosial lainnya terus memberikan dukungan psikososial bagi masyarakat terdampak Covid-19.
"Ada motivasi tersendiri saat mendaftarkan diri sebagai relawan di Wisma Atlet. Mulanya di luar ekspektasi namun ketika sudah bergabung, saya bersyukur bisa mendapatkan pengalaman luar biasa yang mungkin tidak bisa didapatkan oleh orang lain," ujar dia.
Dalam memberikan dukungan psikososial, pekerja sosial di RSDC Wisma Atlet juga menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Kemampuan pekerja sosial juga diasah saat berhubungan langsung dengan penyintas. Ketika melalui proses memecahkan suatu masalah, hal itu menjadi sebuah pola yang biasa dan rutin dijalankan.
"Rasa takut dan was-was dalam menjaga imunitas tubuh juga sering dirasakan, namun profesionalitas dalam bekerja membuat kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik," katanya.
Pekerja sosial lainnya, Milly, memiliki pandangan berbeda terkait pahlawan di tengah pandemi Covid-19.
Ia mengemukakan kata 'pahlawan' pantas disematkan bagi tenaga medis karena paling utama dalam menyelamatkan pasien-pasien Covid-19 dan berjuang langsung di titik episentrum penanganan.
Apalagi, secara statistik, banyak korban meninggal akibat Covid-19 berasal dari tenaga medis. Selain itu, tim pendukung tenaga medis, seperti tim logistik, relawan nonmedis, edukator masyarakat, Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat nasional maupun daerah, juga patut disebut sebagai pahlawan.
"Tanpa dukungan mereka, penanganan dampak Covid-19 tidak akan berjalan maksimal," ujar dia.
Sesuai arahan Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara, pekerja sosial diharapkan dapat bekerja sama dengan semua unsur dalam komunitas guna mengadvokasi pentingnya penanaman nilai sosial di masyarakat.
Kehadiran pekerja sosial seyogyanya membantu meringankan warga dari dampak pandemi Covid-19 dari sisi psikososial dengan mengembangkan pemberdayaan serta relasi berkelanjutan antara orang dengan lingkungan sosialnya.
Secara umum, di awal penugasan, Milly dan Wina hanya melakukan LDP terhadap tenaga medis dan nonmedis. Namun, seiring berjalannya waktu, LDP juga dirasa perlu diberikan kepada pasien kelompok rentan (anak-anak, remaja, dan lansia), keluarga pasien dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien.
Berkolaborasi dengan tim psikolog dan keperawatan, pekerja sosial RSDC Wisma Atlet melakukan berbagai kegiatan terprogram dan terstruktur guna meringankan beban psikososial akibat pandemi Covid-19 antara lain visitasi (sharing session), rekreasional (fun games) dan relaksasi (self-healing).
Ia menjelaskan kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi sebagai ruang komunikasi untuk menyampaikan segala keluh-kesah sekaligus sarana hiburan.
Sebab, kata dia, tenaga medis dan nonmedis serta pasien mungkin merasa jenuh dan stres selama bekerja maupun menjalani karantina. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
SDM untuk Vaksinasi Covid-19 di Tangsel Telah Siap
KPU Sultra Wajibkan Petugas KPPS Rapid Test Sebelum Tugas saat Pemungutan Suara
Pasien Covid-19 di Tower 6 dan 7 RSD Wisma Atlet Bertambah Jadi 1.044 Orang
VIDEO: Memaknai Pandemi Covid-19 dari Perspektif Agama
Disperkimtan Cianjur Berlakukan WFH Sepekan Usai 1 Pegawai Positif Covid-19
Kasus Covid-19 Bertambah 4.262 Positif, DKI Jakarta Sumbang 1.118 Pasien