Perampok dan pembunuh kasir toko sembako di Samarinda dibekuk
Perampok dan pembunuh kasir toko sembako di Samarinda dibekuk. Badar dan Samsul, dua terduga perampok sekaligus pembunuh sadis Manraffi (25), seorang kasir toko sembako di Samarinda, Kalimantan Timur, diringkus polisi di kota Banjarmasin, Kalimantan Timur.
Badar dan Samsul, dua terduga perampok sekaligus pembunuh sadis Manraffi (25), seorang kasir toko sembako di Samarinda, Kalimantan Timur, diringkus polisi di kota Banjarmasin, Kalimantan Timur. Keduanya kini meringkuk di sel tahanan Polda Kalimantan Timur, di Balikpapan.
Keterangan diperoleh merdeka.com, Badar dan Samsul, diringkus di sebuah rumah di Banjarmasin, Jumat (6/1) dini hari kemarin, setelah kepolisian mengantongi identitas keduanya. Belakangan diketahui terduga utama perampokan dan pembunuh Manraffi, adalah Badar yang tak lain adalah bekas karyawan toko tempat korban bekerja.
"Dua orang terduga pelaku (Badar dan Samsul) ditangkap di kawasan Jalan Letjend S Parman, di Banjarmasin, sekira pukul 00.57 WITA," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana, ketika dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (7/1) sore.
Usai dibekuk di Banjarmasin, tim Polda Kalimantan Timur dan Polresta Samarinda, membawa keduanya ke markas Polda Kalimantan Timur, di Balikpapan, Jumat (6/1) malam kemarin untuk pemeriksaan lanjutan.
"Ya, saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan di Polda," ujar Ade.
Dalam pelariannya hingga ke Kalimantan Selatan usai merampok dan membunuh korban, diduga keduanya menghabiskan uang tunai Rp 103 juta hasil rampokan untuk berfoya-foya.
"Korban Manraffi, memang meninggal dunia akibat beberapa luka tusuk. Kasus ini masih dikembangkan dan personel masih berada di lapangan untuk mengembangkan kasusnya," demikian Ade.
Diketahui, warga Jalan AM Sangaji, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (27/12) malam lalu dibikin geger. Seorang kasir sebuah toko sembako di kawasan Jalan Jakarta, Loa Bakung, kecamatan Sungai Kunjang, Man Raffi, yang sedang membawa uang Rp 103 juta hasil dagangan di toko untuk diserahkan ke majikannya di Jalan AM Sangaji, tewas terkapar bersimbah darah usai dirampok dan dibunuh. Uang tunai Rp 103 juta pun melayang.
Perampok yang saat itu diperkirakan 2 orang, dimana salah seorangnya menunggu di depan gang, dan memang telah membuntuti jalan pulang korban. Teriakan warga yang melihat korban terkapar bersimbah darah, memancing kerumunan warga, lantaran melihat jenazah korban dengan banyak luka tikam. Polisi yang tiba di lokasi, bergegas menyelidiki pelakunya, yang diduga tak lain mantan karyawan toko.