Perampok pembunuh 2 balita di Semarang terlacak berkat HP
Handphone korban turut diambil dua pelaku selain perhiasan emas.
Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyanto menyatakan tertangkapnya 2 pelaku perampokan disertai dengan pembunuhan 2 balita di Jl Mulawarman, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jateng berdasarkan hasil kinerja dan pengejaran polisi.
Kedua tersangka berhasil ditangkap usai melakukan pengejaran melalui pelacakan pesawat handphone milik korban Murni (39) yang merupakan pembantu yang mengasuh 2 balita. HP tersebut juga dibawa lari oleh 2 pelaku perampokan beserta perhiasan hasil rampokan.
"Polisi sempat mencurigai sejumlah pihak. Termasuk orang-orang dekat korban. Namun dugaan menguat ke pelaku setelah ditemukan sejumlah barang bukti yang sesuai, termasuk ponsel pembantu keluarga korban yang dibawa pelaku. Kemudian kami melakukan pengejaran berdasarkan hasil pelacakan handphone," ungkap Kapolda Jateng Dwi Prayitno saat dikonfirmasi merdeka.com Jumat (11/10).
Murni yang saat ini masih dalam kondisi kritis di RS Banyumanik Semarang, merupakan saksi kunci dalam aksi dua pemulung yang melakukan perampokan dan menewaskan dua balita yakni Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (2) dan Keanu Rifky Ontoseno Wiyono (1).
"Yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya kritis akibat hantaman linggis pada bagian belakang kepalanya," jelasnya.
Dwi Priyatno menjelaskan, perampokan disertai pembunuhan terhadap dua balita di Semarang murni bermotif ekonomi. Kedua tersangka dikenai pasal berlapis. "Pasal perampokan dan pasal pembunuhan," tegasnya.
Pelaku Ahmad Musa (28) mengaku nekat melakukan perbuatannya karena tidak memiliki uang. Dia awalnya hanya berniat untuk mengambil uang dan barang berharga di rumah tersebut.
Namun saat akan mengambil barang, dua balita terus menangis dan menjerit sehingga dia memukul kepala mereka dengan linggis. Menurut Musa, saat dia meninggalkan lokasi, kedua korban masih hidup meskipun terluka parah.
Seperti diketahui dua balita kakak beradik ditemukan tewas di rumah milik Sugeng Wiyono di Jalan Mulawarman Barat I RT 01 RW 01 Kelurahan Kramas, Tembalang, Semarang, Kamis (10/10) sore ditemukan tewas saat ibu kandungnya Eni pulang dari bekerja sebagai bendahara di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Dua balita tersebut yakni Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (2) dan Keanu Rifky Ontoseno Wiyono (1). Keduanya putra Sugeng Wiyono, Kepala Kas BPR Gunung Rizki dan Eni.
Selain menangkap Ahmad Musa sebagai eksekutor, dan Abdul Rahman (29), polisi juga membekuk Sutriman (51), pemilik toko emas di salah satu pasar di Kawasan Pecangaan, Jepara sebagai penadah perhiasan barang curian.
Sejumlah barang bukti yang diamankan antara lain 3 cincin dan sebuah kalung emas. Kemudian juga uang tunai dan telepon seluler milik korban Murni yang merupakan pembantu sekaligus pengasuh anak korban.