Peran 2 sejoli dalam peredaran narkoba Nigeria di LP Nusakambangan
"Pengakuan kedua sepasang kekasih terungkap setelah kita berhasil meringkus ketiga pengedar saat transaksi di Stasiun Balapan Solo," ujar Tri Agus.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) membongkar jaringan peredaran narkoba internasional yang dikendalikan dari dalam Lapas Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Petugas mengamankan empat pelaku.
Dari empat pelaku, dua kaki tangan atau anggota jaringan peredaran narkoba internasional itu ternyata adalah sepasang kekasih. Keduanya adalah pengedar Setyo Wibowo alias Dito (32) bersama pacarnya bernama Modita DS (26) yang berambut panjang merah yang merupakan warga Jakarta.
Keduanya berperan menerima kiriman barang haram seberat 1 kilogram sabu dari warga Nigeria yang diduga sebagai gembong atau bandar besar yang memproduksi sabu berkualitas nomor satu. Setelah barang pesanan diterima dan bertransaksi di Wilayah Kelapa Gading, Jakarta mereka mengirim pesanan ke Surakarta.
"Usai menerima sabu, sepasang kekasih ini kemudian menuju ke Surakarta dengan menumpang Kereta Api (KA) Argo Lawu dan turun di Stasiun Balapan Solo. Di situlah, keduanya memberikan barang pesanan Sutrisno alias Pak Tris alias Babe diterima oleh Fendy Suryo (26) yang merupakan pengedar dari Solo," ungkap Kepala BNNP Jateng Brigjend Pol Tri Agus Heru P saat gelar perkara di Kantor BNNP Jateng Jalan Madukoro Barat Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (1/2) siang tadi.
Saat ketiganya terlibat transaksi di halaman Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah mereka ditangkap petugas BNNP Jateng. Meski, Fendy, pengedar asal Solo berupaya melawan namun petugas BNNP Jateng berhasil diringkus. Uniknya, dari pengakuan yang disampaikan kepada penyidik BNNP Jateng Fendy merupakan cucu Babe yang merupakan pengendali peredaran narkoba dari dalam Lapas Kelas IA Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Pengakuan kedua sepasang kekasih terungkap setelah kita berhasil meringkus ketiga pengedar saat transaksi di Stasiun Balapan Solo. Dia (Fendy) adalah cucunya Babe (Sutrisno) yang mengendalikan transaksi dan peredaran sabu 1 kilogram dari warga Nigeria," pungkasnya.
Tri Agus menambahkan, saat ini sepasang kekasih yang merupakan pengirim barang haram jenis sabu jaringan Nigeria ini masih akan menjalani pemeriksaan pendalaman terkait keberadaan sabu 1 kilogram yang diterima dari warga Nigeria yang masih buron.
"Masih akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama, terkait asal muasal sabu jenis kelas satu atau jenis bagus itu. Kalau dilihat dari kualitasnya sepertinya sabu itu berasal dari Ghuangzou, Cina," pungkas Tri Agus.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Siapa yang memimpin pemberantasan jaringan narkoba FP? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun. “Dari penangkapan ini kita bisa melihat kerjasama ciamik Bareskrim Polri tidak hanya dengan institusi dalam negeri tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa ” ujar Sahroni dalam keterangan (12/9).
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
Baca juga:
BNN bongkar jaringan narkoba Nigeria dikendalikan napi Nusakambangan
Narkoba yang dikontrol dari LP Nusakambangan dijual ke Solo & Yogya
Terima Rp 2,55 M dari bandar, eks Kasat Narkoba dibui 2,5 tahun
Adik Bupati Bulukumba ditangkap lagi pesta sabu bareng polisi
Bawa sabu 2 poket, seorang penumpang Garuda diamankan petugas
17 Narapidana di Lapas Mojokerto positif konsumsi narkoba