Perawat RS Medika Permata Hijau sempat kesal dibentak Setnov minta segera diperban
Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti mengaku jengkel dengan Setya Novanto saat menjalani perawatan. Dia mengatakan, Novanto sempat membentaknya untuk segera memasang perban di area kepalanya.
Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti mengaku jengkel dengan Setya Novanto saat menjalani perawatan. Dia mengatakan, Novanto sempat membentaknya untuk segera memasang perban di area kepalanya.
Dia bercerita, sejak tiba di rumah sakit sekitar pukul 19.00 WIB, Novanto tak memberi respons saat Indri meminta izin melakukan tindakan terhadap terdakwa korupsi proyek e-KTP tersebut.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa Rawon Setan Mbak Endang disebut "setan"? Mengapa disebut dengan rawon setan? Sebab warung ini hanya buka di malam hari saja.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
"Akhirnya saat saya mau keluar, bapak ini bilang 'kapan saya diperban' nadanya seperti agak membentak gitu pak. Saya kaget kok dari tadi diam saja, ya saya bilang 'tunggu sebentar pak, saya tunggu dokter visit dokter dulu', saya jawab agak ketus juga pak kebawa," ujar Indri saat memberi kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (2/4).
Permintaan Novanto pun diragukan olehnya. Sebab berdasarkan hasil penglihatannya tidak ada luka untuk diperban. Dia pun kemudian mengadukan kejadian tersebut kepada Dokter Bimanesh, dokter spesialis penyakit dalam di RSMPH sekaligus dokter yang merawat Novanto.
Bukannya menolak, Bimanesh, menurut Indri, meminta agar mengikuti keinginan Novanto agar segera diperban. Alasannya, demi kenyamanan pasien.
"Dok Bima (Bimanesh) bilang perban saja demi kenyamanan pasien, ya sudah saya perban," ujarnya.
Diketahui, 14 November 2017 Setya Novanto akan diperiksa oleh di KPK namun tidak hadir. Kemudian pada Kamis, 16 November 2017, pukul 21.00 WIB tim KPK mendatangi rumah Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran baru dan menggeledah dan membawa surat perintah penangkapan.
Namun Novanto tidak ada di tempat, pencarian pun dilakukan hingga 02.50 WIB namun tetap nihil. Pagi harinya, KPK imbau Novanto menyerahkan diri. Di hari itu juga KPK menerbitkan DPO, dan menyurati Polri melalui Interpol.
Malam harinya, usai KPK menerbitkan DPO, Novanto diketahui mengalami kecelakaan tunggal dan dilarikan ke RSMPH. Tim KPK bergerak ke rumah sakit tersebut namun tidak dapat menemui dokter jaga dan Novanto. KPK menduga ada upaya menghindari penyidikan yang dilakukan oleh kuasa hukum Novanto saat itu, Fredrich Yunadi. Sementara Bimanesh, diduga turut serta dalam upaya Novanto menghindari proses penyidikan.
Sempat mengalami kendala, KPK berhasil menemui Novanto dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, Novanto dinilai cakap menjalani pemeriksaan dan menyatakan ada upaya merintangi penyidikan oleh Fredrich Yunadi, selaku kuasa hukum Novanto saat itu, dan Bimanesh Sutarjo selaku dokter yang merawat Novanto.
Keduanya pun saat ini didakwa melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Baca juga:
JPU tolak justice collaborator diajukan Setya Novanto
Ekspresi Fredrich saat jalani sidang lanjutan
Penyalur uang proyek e-KTP ke Setnov didakwa memperkaya perusahaan Rp 79 miliar
Disebut pingsan, Setnov terlihat betulkan selimut saat di RS usai kecelakaan
Terbaru, 4 hal tak terduga Setya Novanto terungkap di pengadilan
Dokter jaga tolak buat pengantar IGD karena tahu Setya Novanto buronan KPK