Percepat penanganan korupsi, KPK gelar pelatihan di Manado
Kegiatan ini merupakan realisasi dari fungsi mekanisme pemicu (trigger mechanism) yang dimiliki KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum (apgakum) di Manado, Sulawesi Utara, Senin (14/9). Hal itu dilakukan karena terdapat beberapa kendala yang terjadi dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi dan pengembalian kerugian negara.
Ketua KPK sementara Taufiqurrahman Ruki, dalam siaran persnya mengatakan, bahwa sinergitas tersebut diharapkan terwujudnya kerjasama yang lebih efektif di antara instansi penegak hukum dengan auditor BPK dan BPKP dalam pemberantasan korupsi.
"Karenanya, sinergi dan kerjasama ini mutlak dilaksanakan, mengingat banyak kalangan yang menyatakan, pemberantasan korupsi belum berjalan maksimal. Itu karena belum optimalnya upaya penegak hukum untuk mengembalikan kerugian negara yang telah dijarah para koruptor," jelas Ruki.
Selain itu, ditambahkannya, kegiatan ini merupakan realisasi dari fungsi mekanisme pemicu (trigger mechanism) yang dimiliki KPK guna mempercepat proses penanganan perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani aparat penegak hukum lainnya, yakni kepolisian dan kejaksaan.
"Oleh sebab itu pelatihan ini menjadi amat penting untuk meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum dalam penanganan perkara, baik di tingkat penyelidikan, penyidikan dan penuntutan," ujarnya.
Beberapa apgakum lintas institusi di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo hadir dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk sinergitas penegakan hukum. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan selama lima hari di Novotel Manado dan diikuti oleh 161 peserta dari beberapa institusi seperti Kepolisian, Kejaksaan, BPK dan BPKP di dua daerah ini.