Penyidik Berpakaian Preman Tenteng Koper Merah Bersarung Hitam Buntut OTT Pemprov Kalsel
Hal itu usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap terduga pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Seorang petugas berpakaian preman membawa koper kecil warna merah yang dilapisi kain hitam ke dalam ruangan Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satreskrim Polres Banjarbaru.
Hal itu usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap terduga pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) pada Minggu (6/10) malam.
Pantauan di Markas Polres Banjarbaru, Senin (7/10) sekira pukul 11.00 Wita, seorang petugas berpakaian preman menenteng koper turun dari kendaraan roda empat berjalan terburu-buru menuju ruang Unit Tipidkor di Markas Polres Banjarbaru dan langsung meninggalkan awak media.
Beberapa menit sebelumnya, sejumlah petugas diduga penyidik gabungan berlalu lalang di area Satreskrim Polres Banjarbaru sambil membawa beberapa berkas yang terbungkus rapi di dalam map dan plastik bening yang sering digunakan penyidik sebagai penyimpanan berkas yang berkaitan dengan penanganan perkara.
Sejumlah awak media merekam aktivitas para petugas yang berlalu lalang membawa sejumlah berkas-berkas dan tas ke luar masuk ruangan yang diduga digunakan penyidik KPK memeriksa sejumlah pejabat Pemprov Kalsel dan saksi lainnya.
Bahkan, aktivitas lalu lalang sejumlah petugas ini sudah beberapa kali terlihat di Markas Polres Banjarbaru sejak KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap terduga sejumlah pejabat Pemprov Kalsel sejak Minggu (6/10) malam, namun masih enggan memberikan keterangan meski sejumlah awak media menunggu di luar pintu Satreskrim Polres Banjarbaru.
Sebelumnya, tim penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada Minggu (6/10) malam.
Informasi kegiatan penyidik KPK tersebut dibenarkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
"Benar, KPK melakukan giat penangkapan," kata Ghufron saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu malam.
Sayangnya, Ghufron belum menjelaskan rinci terkait identitas penyelenggara negara yang terjaring operasi tersebut, termasuk soal detail perkaranya.
Sejak pemeriksaan pada Minggu (6/10) malam, penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi di Polres Banjarbaru hingga saat ini. Seperti dikutip Antara.