Perilaku guru-guru ini tak patut digugu dan ditiru
Akan tetapi dewasa ini profesi guru semakin tercoreng, akibat banyak perilaku guru-guru yang tidak pantas untuk ditiru.
Guru merupakan pelita dalam kegelapan. Istilah itu memang pantas disematkan kepada pahlawan tanpa tanda jasa itu. Karena dari seorang guru banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa kita dapatkan.
Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Itu sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasinya. Tidak salah ketika guru adalah panutan bagi setiap murid, karena mereka lah yang sehari-hari mendidik serta mengajarkan banyak hal.
Akan tetapi dewasa ini profesi guru semakin tercoreng, akibat banyak perilaku guru-guru yang tidak pantas untuk dijadikan teladan. Berikut perilaku guru-guru yang membuat dunia pendidikan menangis:
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Guru Sedunia? Ini menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia, untuk memberikan apresiasi yang baik pada para guru.
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Kapan Abah Guru Sekumpul memulai dakwahnya? Mengutip Goodnewsfromindonesia.id, Abah Guru Sekumpul memulai dakwahnya di usia yang masih belia di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Hari Guru, guru ini malah gelapkan puluhan mobil sewaan
Dunia pendidikan kembali tercoreng di Hari Guru. Seorang guru PTT di sekolah SMK swasta di Purwokerto Jawa Tengah nekat gadaikan puluhan mobil sewaan. Peristiwa ini terbongkar setelah Kepolisian Resor (Polres) Banyumas Jawa Tengah menerima laporan dari beberapa korban yang mengadukannya kepada petugas polisi.
Kepada petugas, tersangka CH (36) mengakui sudah tiga bulan melakukan aksi tersebut. Dari pengakuan tersangka, dia nekat melakukan aksi tersebut lantaran pernah menjadi korban dalam kejahatan yang sama.
"Saya melakukan itu, karena mobil saya juga digadaikan," ujarnya kepada petugas saat gelar kasus di halaman belakang Markas Polres Banyumas, Rabu (26/11).
Terungkapnya kasus ini bermula saat salah satu korban bernama Bintang Andri Kusuma, warga Desa Singasari RT 01 RW 02, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, melapor ke polisi, karena CH tidak mengembalikan mobil yang Daihatsu Xenia bernomor polisi R 9303 JH yang disewanya di persewaan milik korban.
"Tetapi hingga batas waktu yang disepakati, tersangka tidak mengembalikan mobil ke persewaan. Tetapi malah menggadaikannya kepada seseorang dengan harga Rp 30 juta," jelas Kepala Polres Banyumas, AKBP Murbani Budi Pitono.
Sudah punya istri, guru malah pacari dan cabuli mantan siswi
Guru honorer mata pelajaran komputer di salah satu SLTA di Surabaya, Jawa Timur, Auwal Lutfi Ribiyanto (30), dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Dia dituding mencabuli mantan siswanya, BG (16).
Awal peristiwa itu terjadi, ketika tersangka Auwal masih mengajar di salah satu sekolah tempat korban belajar. Intensitas pertemuan antara guru dan murid ini cukup sering dilakukan, termasuk di luar kelas. Sehingga, tumbuh benih-benih asmara antara keduanya.
Auwal sendiri, pria sudah beristri, namun belum dikarunia anak. Status menikah itu, tidak mengendurkan rasa cinta Auwal kepada siswinya yang masih duduk di kelas X.
Sayang, setelah tiga bulan menjalin cinta terlarang itu, hubungan mereka tercium pihak sekolah yang berbuntut pemecatan terhadap Auwal per 28 Oktober lalu. Di sekolah tempat korban belajar, menerapkan aturan murid tidak boleh menjalin cinta dengan guru, maupun sebaliknya.
"Meski sudah dikeluarkan dari sekolah tempat korban belajar, tersangka masih berstatus guru mapel komputer di dua sekolah berbeda di Surabaya," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono.
Janji bisa ramal nasib, guru SMP di Bandung cabuli 13 siswinya
Berdalih bisa meramal nasib, guru SMP di Kota Bandung malah melakukan aksi cabul terhadap belasan muridnya. N (53) guru honorer ini ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung lantaran laporan korban.
N sebelum ditangkap 29 Oktober kemarin sempat melakukan pelarian ke Cianjur, Jawa Barat. "Namun akhirnya pelaku berhasil kita tangkap di Cianjur," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Ngajib di Mapolrestabes Bandung, Kamis (30/10).
Ngajib menerangkan, aksi guru honorer cabul ini dilakukan selama September 2014 lalu. Modus yang dilakukan tersangka ini memanggil siswi saat jam pelajaran kosong atau istirahat untuk diajak ke kelas.
"Tersangka memanggil siswi ke kelas dengan janji akan diramal. Siswi ini diraba payudara dan bagian selangkangan," ungkapnya.
Dari laporan yang diterima, korban dari perlakuan cabul guru tersebut, ternyata tidak sedikit. Sepanjang September ini tercatat korban guru cabul itu mencapai 13 orang. "Setelah diperiksa ada 13 korban," katanya.
Perawani murid SMP, guru pecatan ditangkap polisi
Lelaki JM (40) warga Tuminting, diamankan penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Manado. Lelaki ini ditangkap atas laporan telah mengintimi seorang siswi SMP sebut saja Kemuning (14), yang tak lain adalah mantan muridnya.
Terlapor yang pernah mengajar sebagai tenaga honorer ini diamankan di kediamannya, Rabu (15/11), sekitar pukul 18.00 WITA. Informasi yang dirangkum, awalnya terlapor mengajar pelajaran Teknologi Informatika (TIK) di kelas korban. Rupanya JM juga menawarkan les privat kepada korban usai jam sekolah.
Intensitas pertemuan selama les ternyata membuat JM menaruh hati terhadap korban. Suatu saat pada awal September 2013 lalu korban tepergok guru lain sedang mencium Kemuning di sela-sela les privat di dalam kelas.
Akibat perbuatannya, JM dipecat dari pekerjaan sebagai guru di awal Januari 2014 lalu. Pemecatan ternyata tak membuat JM kapok, dia malah berusaha menghubungi korban dan bertemu di komplek Pusat Kota Manado.
Bocah SD di Riau dicabuli kepala sekolahnya di ruang kelas
Nahas nasib SK (8), pelajar Sekolah Dasar swasta di Desa Pendalian Kecamatan Pendalian IV Koto Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) harus menjadi korban kejahatan seksual setelah dicabuli oleh kepala sekolahnya Sahlan S.Pd (55). Kelakuan bejat sang kepala sekolah tersebut membuat korban mengalami trauma berat, dan baru diketahui TR (52) ibu korban saat korban menceritakan kejadian tersebut.
Awalnya, pihak Dinas Pendidikan di kota setempat mengajak orangtua korban untuk berdamai, namun karena Sahlan yang merasa dilindungi atasannya mengulur-ulur waktu, membuat TR (52) melaporkan Sahlan ke Polisi, berharap ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
Data di kepolisian menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (23/9), sekitar pukul 07.00 WIB pagi, sewaktu korban sendirian piket kelas sedang menyapu ruangan. Tiba-tiba Sahlan yang melihatnya langsung mencium dan meremas dada serta kemaluan korban sehingga korban menangis.
Setelah puas melepaskan nafsu bejatnya, Sahlan mengancam korban dengan kata-kata 'jangan kamu ceritakan pada orang tua dan teman-temanmu'.