Perilaku pemburu Pokemon yang dikritik karena tak tahu tempat
Hingga saat ini, kehadiran permainan Pokemon GO masih kontroversial.
Permainan berbasis aplikasi telepon genggam, Pokemon Go, semakin digandrungi masyarakat. Tidak hanya di dunia, tapi juga di Indonesia. CNBC, Kamis (14/7), melaporkan, hanya dalam kurun waktu 24 jam, Pokemon Go menjadi permainan populer nomor 1 di App Store, mengalahkan indie hit Slither.io dan Supercell yang sangat dipromosikan blockbuster Clash Royale menjadi game terbesar tahun ini.
Di Indonesia, anak-anak muda keluar rumah dan menyambangi ruang-ruang publik untuk berburu monster Pokemon. Hingga saat ini, kehadiran permainan Pokemon GO masih kontroversial. Bahkan pemerintah dan institusi kepolisian sampai mengeluarkan larangan area kantor dijadikan lahan berburu monster Pokemon.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Apa yang menjadi polutan utama di udara Jakarta saat ini? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
-
Apa yang menjadi keunggulan Jakarta sebagai destinasi wisata? Pulau ini merupakan rumah bagi ibu kota negara yang besar, yang memiliki semua fasilitas yang dapat Anda bayangkan, dengan harga yang murah.
Ada yang ketakutan permainan ini mengganggu keamanan dan stabilitas nasional. Ada pula yang mengkritik karena perilaku anak muda yang kelewatan saat bermain Pokemon Go. Merdeka.com mencatat perilaku anak muda pencari Pokemon yang dinilai tidak melihat lokasi permainan. Berikut paparannya.
Ke gereja demi tangkap pokemon
William (23), salah seorang mahasiswa, warga jl Sunu, Makassar juga sengaja datang ke Pantai Losari bernama Ricky, (18 thn) kawan sepermainannya hanya untuk memburu pokemon. Sejak pukul 16.00 wita hingga pukul 17.30 wita, di Pantai Losari, William baru berhasil menangkap satu monster pokemon.
"Saya datang ke Pantai ini karena memang pusatnya di sini. Banyak pokemon tapi baru satu yang berhasil saya tangkap," kata William sembari ngakak lepas.
William mengaku bermain Pokemon Go sejak seminggu lalu dan kini sudah level 5. Sebelum-sebelumnya berhasil menangkap pokemon di rumah-rumah ibadah. "Ada satu pokemon saya tangkap di halaman gereja yang ada di jl Gunung Merapi, ada juga di Mesjid Al Markaz yang di dekat rumah," ujarnya.
Willian mengaku sebelumnya gemar memainkan tiga jenis game namun akhirnya semua ditinggalkan setelah kenal game pokemon go. Katanya, game pokemon go lebih asyik, lebih seru, lebih menantang karena pemain gamenya mobile.Â
"Saya jadi banyak jalan, kunjungi tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah dikunjungi dengan naik motor bersama teman. Saat tiba di satu poke stop, lucu saja rasanya karena bertemu dengan sesama pemburu pokemon. Kita pun berkenalan dan saling tanya jumlah pokemon yang sudah ditangkap," ujar Willian seraya tertawa.
Ke masjid berburu Pokemon
Anak muda di dunia tengah digandrungi aplikasi permainan Pokemon Go. Termasuk remaja di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas Jawa Tengah. Di Banyumas, karakter monster virtual ini kerap muncul dan berkeliaran di rumah peribadatan seperti masjid dan gereja. Dari pantauan merdeka.com di Purwokerto, monster Pokemon banyak ditemui di rumah ibadah.
"Memang rata-rata Poke Stop atau Gym-nya berada di masjid atau gereja. Tapi kalau sampai sana (rumah ibadah), saya enggak berani," ujar pengguna aplikasi Pokemon Go di Purwokerto, Bayu Indra Kusuma.
anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah, Hasan Makarim mengaku mendapat keluhan dari para takmir masjid yang merasa terganggu dengan ulah gamers Pokemon Go yang kebanyakan merupakan remaja dan pemuda.
"Terkadang ada orang yang datang ke masjid, tanpa sopan-santun mencari pokemon saat ada umat sedang salat berjamaah. Ini tentu sangat menganggu," katanya.
Main Pokemon di jalan raya
Dampak sosial dari permainan Pokemon Go mulai muncul. Cici Fitrianingsih (16) menjadi korban penjambretan. Ponsel pintar pelajar SMA asal Bandung itu diambil pelaku kejahatan jalanan.
Kejadian berawal ketika Cici tengah memburu Pokemon di Jalan Kebonjati, Kelurahan Andir, Kota Bandung, pada Rabu (20/7) kemarin. Cici yang lengah dengan situasi dimanfaatkan AR alis Bolot (21) dan S alias Opang (26) dengan cara menjambret.
"Dari keterangan korban, saat itu sedang bermain Pokemon, tiba-tiba dari arah belakang mendengar suara motor dan langsung mengambil handphone korban," kata Kapolsekta Regol Kompol Sumi didampingi Kanit Reskrim AKP Nasrudin, di Mapolsekta Regol, Kamis (21/7).
Mahasiswa ke laboratorium kejar Pokemon
Sejumlah warga di beberapa tempat di Kota Padang, Sumatera Barat mengeluhkan permainan Pokemon Go yang dinilai meresahkan masyarakat. Bahkan mahasiswa di kota itu banyak yang gandrung dengan game tersebut.
"Tidak jelas mahasiswa berbondong datang ke laboratorium hanya untuk cari pokemon," kata salah satu analis Laboratorium di Universitas Andalas, Gusri, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/7).
Dia mengaku tidak terlalu memahami permainan yang saat ini cukup kontroversial di Indonesia, meskipun begitu kedatangan mahasiswa yang hanya untuk mencari permainan virtual itu cukup meresahkan.
"Labor perlu suasana tenang, bukan ribut untuk mencari pokemon seperti anak kecil," tambahnya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk secara tegas menyeleksi lokasi bermainnya dan melarang di tempat umum dan lokasi berbahaya lainnya. "Ini kan kampus, untuk kuliah bukan untuk bermain," ujarnya.
Senada salah satu pengurus masjid di Kuranji Suardi juga menyebutkan permainan Pokemon Go mengganggu ibadah jemaah masjid.
"Saya heran melihat tingkah laku anak anak mengorek pot tanaman katanya ada pokemon," ujar Suardi.
Menurut dia hal yang membuat gaduh itu suara yang mengganggu orang akan salat. "Bukannya salat Zuhur, anak-anak bilang 'mon-mon', dan ini terdengar seperti berteriak," kata dia.
ABG masuk kantor polisi cari pokemon
Polres Pamekasan, Jawa Timur punya cerita terkait geliat anak muda memburu Pokemon. Area Polres sudah dinyatakan terlarang untuk mencari pokemon. Tapi pernah ada anak muda yang datang ke Mapolres sekadar untuk mencari pokemon.
"Pernah ada anak sebaya SMP naik sepeda sambil membawa telepon dan mau masuk halaman Polres. Setelah kita tanya ternyata mau nangkap pokemon itu," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nuwo Hadi Nugroho, Rabu (20/7).
Â
(mdk/noe)