Peringatan Prabowo ke Anak Buah: Budaya Mark Up Anggaran Itu Korupsi, Rampok Uang Rakyat!
Presiden Prabowo Subianto menegaskan budaya penggelembungan anggaran dalam segala proyek apa pun adalah bagian dari korupsi.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan budaya penggelembungan anggaran dalam segala proyek apa pun adalah bagian dari korupsi. Menurutnya, hal itu sama saja merampok uang rakyat.
Hal itu disampaikan Prabowo saat pidato di acara Musrenbangnas 2024 di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12).
- Prabowo Minta Para Menteri Puasa Dinas Luar Negeri Lima Tahun: Uangnya Buat Kasih Makan Anak Sekolah
- Tegas, Arahan Presiden Prabowo ke Kepala Daerah: Jangan Sampai Uang Rakyat Tak Tepat Sasaran!
- Kembali Dikenang, Prabowo ke Maruli Simanjuntak 'Satu-Satunya Perwira yang Digendong Presiden Prabowo'
- Prabowo Minta Menteri Lapor jika Anak Buah Tak Kerja: Copot, Suruh di Rumah Saja Daripada Kita Susah!
"Untuk seluruh aparat seluruh eselon, budaya mark up, budaya penggelembungan proyek dan anggaran itu adalah korupsi. Saya ulangi penggelembungan, mark up barang atau proyek itu adalah merampok uang rakyat," kata Prabowo.
Prabowo menuturkan, seluruh proyek yang telah dianggarkan harus dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang telah dituliskan. Jangan diakal-akali agar anggarannya lebih.
"Kalau bikin proyek yang nilainya 100 juta ya 100 juta. Bikin rumah 100 juta ya 100 juta jangan 100 juta dibilang 150 juta. Budaya ini yang harus kita kurangi saudara-saudara. Bukan kurangi maaf, harus dihilangkan," ucapnya.
Hapus Mark Up
Lebih jauh, Prabowo menegaskan, untuk menghapus budaya penggelembungan anggaran harus dilaksanakan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak.
"Tapi rakyat harus yakin, harus bertekad bahwa kita sekarang ingin melaksanakan pembangunan nasional dengan mengurangi segala bentuk kebocoran manipulasi mark up akal-akalan dan sebagainya, dan ini membutuhkan kerjasama seluruh pihak yudikatif, legislatif, pemerintahan, aparat, semua kita harus kerjasama," pungkasnya.