Prabowo Sebut Budaya Indonesia Suka Mark Up Anggaran
Prabowo Subianto bicara mengenai budaya Indonesia yang suka melalukan penggelembungan anggaran atau mark up.
Prabowo melihat marak mark up anggaran di Indonesia.
Prabowo Sebut Budaya Indonesia Suka Mark Up Anggaran
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bicara mengenai budaya Indonesia yang suka melalukan penggelembungan anggaran atau mark up.
Prabowo cerita ini ketika membangun prototipe rumah murah terapung sementara untuk warga, sembari menunggu pembangunan Giant Sea Wall rampung.
Prabowo mulanya mengungkapkan, dia sudah menugaskan Universitas Pertahanan membangun rumah panggung dan terapung di pesisir pantai utara Jawa dalam mengantisipasi kenaikan permukaan air laut.
Menurut Prabowo, untuk membangun prototipe rumah terapung diperlukan biaya sebesar Rp130 juta.
Rumah terapung ini sudah difasilitasi dengan solar panel, tenaga surya, septic tank sehingga dapat hidup dengan sanitasi bersih yang didukung bioteknologi modern.
Dari biaya itu, Prabowo pun meningkatkan anggarannya menjadi Rp150 juta.
Dengan dana yang dilebihkan, dia berharap sudah tidak mark up lagi dan membuat prototipe rumah yang bagus untuk warga.
"Saya beri anggaran. Saya sedikit spelling perencanaan mereka bagus sebesar Rp130 juta. Saya beri anggaran lebih, yaitu Rp150 juta,"
kata Prabowo dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall di Kempinski Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
merdeka.com
"Kita sudah lama jadi orang Indonesia walaupun di sini ada orang asing. Budaya Indonesia ini suka mark up (anggaran), budaya Indonesia itu suka mark up, mark up ya, sekalian aja saya kasih spelling yang sah jadi dia enggak usah tipu-tipu," ujarnya.
Prabowo melanjutkan, pembangunan Giant Sea Wall akan berdampak untuk jangka waktu lama.
Dia tidak ingin kawasan pantai sekitar Pulau Jawa terendam lantaran permukaan air yang terus naik.
"Karena saya mengerti bahwa ini proyek tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat padahal rakyat kita hidup pada kualitas hidup yang sama sekali tidak manusiawi. Jadi saya tugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan pilot project, membuat permukiman murah, di kawasan terendam air,"
pungkasnya.
merdeka.com