Peringati 8 tahun Lumpur Lapindo, massa demo pakai topeng Ical
Salah seorang di antaranya tak mengenakan baju dan badannya dilumuri lumpur sebagai simbol lumpur Lapindo.
Memperingati delapan tahun semburan lumpur lapindo di Porong Sidoarjo, LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bersama Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menggelar aksi bentang spanduk dan teatrikal sebagai wujud solidaritas, di depan Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
Pantauan merdeka.com di lokasi, massa yang berjumlah puluhan itu menggenakan topeng bergambar wajah Aburizal Bakrie (Ical). Salah seorang di antaranya tak mengenakan baju dan badannya dilumuri lumpur sebagai simbol lumpur Lapindo. Mereka menuntut Ical bertanggungjawab.
Koordinator aksi Ki Bagus Hadikusumo mengatakan aksi ini sudah sejak 3 tahun dilakukan Walhi dan Jatam tiap 29 Mei. Sebab bertepatan dengan semburan awal lumpur Lapindo.
"Sudah sejak 3 tahun ini dari Walhi dan Jatam mencanangkan tanggal 29 Mei sebagai Hari Anti Tambang, kita masih ingat 8 tahun lalu adalah awal semburan Lapindo," ujarnya di lokasi, Kamis (29/5).
Aksi ini bertujuan untuk memberikan pesan kepada masyarakat terutama capres-cawapres yang akan terpilih untuk melakukan perbaikan tata kelola tambang dan migas.
"Maka itu kita melihat, perlu menyampaikan kepada masyarakat terutama capres-cawapres yang akan terpilih pada tahun 2014 ini untuk melakukan perbaikan tata kelola tambang dan migas sebagai salah salah satunya," tambah Bagus.
Bagus menerangkan dengan memperbaiki tata kelola tambang dan migas akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kita yakin dengan memperbaiki tata kelola tambang dan migas akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan tanpa adanya tambang, Indonesia masih bisa bertahan," katanya.