Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Negara
Ribuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kewajiban iuran Tapera yang digagas pemerintah.
Ribuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (6/6) pagi ini. Demonstrasi digelar untuk menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Negara
Untuk pengamanan demonstrasi itu, Polres Metro Jakarta Pusat menerjunkan 1.626 personel yang akan disiagakan di beberapa titik.
"Hari ini kami siap mengamankan warga yang akan menyampaikan pendapat dan kami menerjunkan 1.626 personel yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keteranganya.
Sementara rekayasa lalu lintas nantinya bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan.
Jika diperlukan, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas oleh petugas.
"Maka kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitaran Monas agar mencari jalan alternatif lainnya dikarenakan akan ada aksi penyampaian pendapat,” imbuhnya.
Berikut rencana rekayasa lalu lintas yang bersifat bersifat situasional;
TL Harmoni ditutup, jalan yang menuju Jl. Merdeka Barat.
Jl. Perwira, lalu lintas yang mengarah Jl. Merdeka Utara di tutup.
TL. Sarinah, lalu lintas yang menuju Jl. Merdeka Barat ditutup.
Buruh Tolak Tapera
Sebelumnya, berbagai elemen buruh dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah menyatakan menggelar unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Mereka turut menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Tapera.
"Aksi unjuk rasa ribuan buruh menolak Tapera di Istana pada tanggal 6 Juni 2024," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangannya, Kamis (5/6).
Titik kumpul aksi berada di depan Balai Kota DKI Jakarta. Sementara tujuan akhirnya yakni Istana Negara. "Jam 10.00 sampai dengan selesai," jelas Said Iqbal.
Selain menolak kewajiban iuran Tapera, sejumlah tuntutan yang akan dilayangkan oleh massa buruh, di antaranya menolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahal, menolak KRIS BPJS Kesehatan, menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, menuntut penghapusan outsourcing, serta menolak upah murah.