Peringati Tahun Baru Islam, Banyuwangi Kembali Gelar Festival Muharam
“Tak hanya itu, pawai taaruf juga menjadi ajang konsolidasi dan silaturahmi antar MI se-Banyuwangi,” imbuhnya.
Memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah, Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Festival Muharam. Festival ini diisi dengan pawai ta’aruf yang dimeriahkan 4000 siswa dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Banyuwangi. Ribuan peserta tersebut dilepas Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dari depan Gedung Seni Budaya (Gesibu), Selasa (10/9/2019).
Wabup Yusuf mengatakan, pawai ini merupakan ajang positif yang bisa memperkuat persaudaraan sesama muslim. Selain juga sebagai syiar Islam yang damai dan aman. “Dengan berkumpul dan melakukan pawai bersama, ukuwah islamiyah kita akan semakin kuat. Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan agar umat muslim di Banyuwangi semakin kompak dan menjunjung tinggi sikap menghormati terhadap agama lain,” ujar wabup.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
©2019 Merdeka.com
“Tak hanya itu, pawai taaruf juga menjadi ajang konsolidasi dan silaturahmi antar MI se-Banyuwangi,” imbuhnya.
Siang itu, jalan di depan Gesibu disesaki ribuan siswa dan guru MI se-Banyuwangi. Mengenakan atribut Islam, mulai peci, sarung, baju ihrom, hingga surban, ribuan siswa dan guru ini tampak antusias mengikuti festival tahunan yang telah memasuki tahun ke-4 tersebut.
©2019 Merdeka.com
©2019 Merdeka.com
Riskina (9) diantaranya. Salah satu peserta dari khafilah Kecamatan Banyuwangi ini mengaku senang bisa menjadi peserta pawai. “Bangga bisa mewakili sekolah tampil di festival ini, apalagi ini Bulan Muharam senang sekali bisa memperingatinya dengan cara yang berbeda,” kata Kina.
Pawai taaruf ini diikuti 4000 peserta dari MI yang ada di 25 kecamatan se-Banyuwangi. Masing-masing kecamatan mengirimkan satu kafilah atau grup. Mereka pawai mengelilingi kota Banyuwangi sejauh 3,5 kilometer start dari depan Gesibu tepat pukul 15.00 WIB dan finish di depan kantor Pemkab Banyuwangi.
©2019 Merdeka.com
Mereka tampil keren dengan kostum dan asesoris yang bernuansa islami. Salah satunya, replika ka’bah raksasa. Pawai ini semakin meriah dengan hadirnya 50 unit drumband yang mengiringi setiap kafilah. Ditambah lagi penampilan drama kolosal dan satu unit drumband etnik yang tampil membuka acara.
Selain Festival Muharam dengan pawai taarufnya, peringatan Tahun Baru Islam di Banyuwangi juga dimeriahkan dengan Festival Anak Yatim yang akan digelar besok Rabu, 11 September 2019 di Pendopo Kabupaten. Dalam festival tersebut, selama sehari penuh ribuan anak yatim akan dikumpulkan dan diajak bersenang-senang menikmati aneka wahana permainan dan kuliner yang telah disiapkan khusus untuk mereka.
(mdk/paw)