Peristiwa-Peristiwa Menegangkan Saat Banjir Terjang Sulawesi Selatan
Banjir yang melanda Sulawesi Selatan dan sekitarnya menjadi yang terparah tahun ini. Banyak peristiwa menegangkan yang membuat masyarakat panik:
Musibah banjir dan tanah longsor menimpa Gowa, Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Dalam musibah ini, puluhan orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka. Banjir dan tanah longsor ini menimpa 10 kabupaten/kota di Gowa.
Di balik musibah ini, banyak kejadian menegangkan yang membuat masyarakat semakin panik. Berikut peristiwa-peristiwa menegangkan saat banjir menerjang Sulawesi Selatan:
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Siapa yang terdampak bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Dia mengatakan, data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Mengapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana saja lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? "Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera," tuturnya.
Rumah Hanyut Terbawa Arus Deras Banjir
Saat banjir bandang melanda Kabupaten Gowa, Selasa (22/1), sebuah rumah warga ikut hanyut terbawa arus deras. Kejadian yang sama juga terlihat di Kabupaten Maros, Rabu (23/1), salah satu bangunan hanyut di Bendungan Lekopancing.
Rumah tersebut menghantam jembatan dan hancur. Warga yang melihat sampai menjerit dan panik.
Jembatan Terputus
Derasnya arus banjir membuat jembatan yang menghubungkan Desa Bili-Bili dengan Kecamatan Bungaya, Kecamatan Biringbulu, dan Kecamatan Bontolempangen terputus. Menurut Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Rabu (23/1), ada empat jembatan yang ambruk akibat banjir yang melanda wilayah Sulawesi Selatan.
Penyelamatan Warga yang Terperangkap
Banjir bandang menenggelamkan rumah-rumah warga di Sulawesi Selatan. Banyak warga yang terjebak. Mereka menyelamatkan diri dengan bertahan di atap rumah, namun ada pula warga yang terjebak di dalam rumah saat banjir hampir menenggelamkan rumahnya.
"Basarnas Makassar terus berupaya Mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Sigeri Kabupaten Pangkep Sulsel dan mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Sulsel." seperti dikutip dari instagram @makassar_iinfo, Rabu (23/1).
Seorang Nenek Selamatkan Cucunya
Seorang nenek terlihat menggendong cucunya saat banjir bandang di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1). Terlihat wanita itu berpegangan erat dengan batang pohon dengan hampir seluruh tubuhnya terendam banjir. Namun wanita itu meninggal dunia sehari setelah kabar penyelamatan beredar. Menurut Rumah Sakit Syech Yusuf, wanita itu meninggal dunia karena serangan jantung.
Salah satu pengguna instagram @anandadina mengakui bahwa itu ibunya. Awalnya ia ingin mengabarkan kakaknya tentang kondisi di tempat tinggalnya. "For Those who ask, iya ini ibu saya dan keponakan saya wali, keadaannya sekarang alhamdulillah sudah selamat. Yang nanya siapa yang foto, itu saya yang foto. Karena posisi itu hape saya sudah mau mati, ngetik juga susah karena layar basah kena air hujan. Makanya saya ambil foto untuk kakak saya, biar dia tahu lokasi saya dan ibu saya di mana. Kenapa saya ga nolongin? saya itu gak tahu berenang, bisa tahu posisi saya dan ibu saya itu beda beberapa meter, ibu saya berpegangan di pohon kayu, saya hanya menginjak batang yang mengapung dan pegangan ke pohon pisang, pijakan saya itu rapuh dan gak bisa gerak banyak. Jadi yang bisa saya lakukan hanya menunggu bantuan sambil berteriak minta tolong" tulis akun @anandanita.