Peristiwa yang Masih jadi Misteri saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Sebanyak 16 Adegan menggambarkan kejadian saat di Magelang, 35 adegan saat di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, dan 27 adegan di rumah dinas di Duren Tiga.
Lima tersangka tuntas memperagakan ulang atau rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8). Lima tersangka yang mengikuti rekonstruksi antara lain, Ferdy Sambo sekaligus otak pembunuhan, istri Sambo Putri Candrawathi, Bharada E atau Ricard Eliezer Pudihang Lumiu dan Bripka RR atau Ricky Rizal (dua ajudan Ferdy Sambo), serta Kuat Ma'ruf (sopir pribadi).
Reka ulang adegan dilangsungkan di dua tempat kejadian perkara (TKP) dan satu TKP di sebuah aula menggantikan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah. Sebanyak 16 Adegan menggambarkan kejadian saat di Magelang, 35 adegan saat di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, dan 27 adegan di rumah dinas di Duren Tiga.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang sedang dilakukan Fredy Pratama? Bareskrim Polri mengungkap lokasi dari gembong narkoba Fredy Pratama yang ternyata bersembunyi di pedalaman hutan kawasan negara Thailand.
Polisi gelar rekonstruksi sejak pukul 10.00 WIB dan selesai pukul 17.30 WIB. Lebih kurang 7,5 jam. Total ada 74 adegan diperagakan lima tersangka. Sejak keberadaan lima tersangka di Magelang, hingga akhirnya berada di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga. Tempat Brigadir J dieksekusi.
Namun, ada sejumlah misteri dalam rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang belum terpecahkan.
1. Ferdy Sambo Menembak Brigadir J
Menurut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ferdy Sambo ikut melakukan penembakan terhadap Brigadir J alias Nofryansyah Yosua Hutabarat sebanyak dua kali. Namun hal itu tak terungkap dalam reka ulang kemarin.
©2022 Merdeka.com
Dalam adegan yang dikutip dari tayangan Youtube TVRadio Polri, Ferdy Sambo dan Brigadir J, yang diperagakan pemeran pengganti saling berhadapan. Sementara Bharada E, yang juga diperagakan pemeran pengganti berada di samping kiri Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo kemudian nampak mengarahkan Bharada E menodongkan senjata kepada Brigadir J. Langkah kaki Brigadir J sempat mundur. Namun siaran langsung itu sempat terputus.
Pada reka ulang selanjutnya, Brigadir J terlihat sudah tersungkur di lantai bawah tangga. Ferdy Sambo kemudian menghampiri Brigadir J dan mengambil senjata dari kantong celana Brigadir J.
Ferdy Sambo lalu menembakkan pistol ke arah dinding lantai dua. Dia kemudian mengembalikan senjata ke dekat tubuh Brigadir J di anak tangga paling bawah.
Ferdy Sambo kemudian tampak meninggalkan almarhum. Adegan itu sesuai dengan keterangan Mabes Polri, bahwa Ferdy Sambo sengaja membuat alibi adanya tembak menembak antara tersangka Bharada E dengan Brigadir J.
2. Tembakan di Kepala Brigadir J
Misteri penembakan ke arah kepala dan dada tidak terjawab dalam rekonstruksi Brigadir J. Baik, Ferdy Sambo dan Bharada E atau Eliezer tidak terlihat melakukan adegan penembakan ke dada dan kepala Yoshua.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan hal itu dikarenakan adanya perbedaan pendapat di antara Ferdy Sambo dengan Bharada Eliezer, terkait penembakan Brigadir J.
©2022 Liputan6.com/Faizal Fanani
"Masalah dia (Ferdy Sambo) nembak atau tidak. Makanya saya katakan tadi, masing-masing punya pendapat, punya keterangan," kata Andi kepada wartawan, Selasa (30/8).
Andi pun tidak membenarkan apakah ada tembakan yang diletuskan Ferdy Sambo ke arah Brigadir J. Dia menyerahkan terkait kebenaran itu ke majelis hakim yang memimpin persidangan nanti.
"Nanti akan kita uji di pengadilan," ujarnya.
Pasalnya selama proses pemantauan rekonstruksi yang disiarkan langsung, terdapat dua kali adegan dalam peristiwa penembakan terhadap Brigadir J yang terjadi di rumah dinas (Rumdin), Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
3. Pisau Kuat Maruf
Rekonstruksi kematian Brigadir J ditutup dengan adegan tersangka Kuat Ma'ruf menyerahkan dua bilah pisau dan satu unit HT kepada Deden, ajudan Ferdy Sambo. Barang itu dibawanya dari Magelang menuju rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Dirtipidum Brigjen Andir Rian pisau yang dibawa Kuat ada kaitannya dengan peristiwa yang ada di Magelang.
©2022 Merdeka.com
"Pisau itu barang bukti terkait satu peristiwa di Magelang, begitu," ungkap Andi saat ditemui oleh wartawan usai rekonstruksi di rumah dinas Sambo, Selasa (30/8).
Tetapi, Andi tidak merinci fungsi pisau tersebut digunakan pada saat peristiwa apa.
"Peristiwa nya apa, ya nanti lah," katanya singkat.
4. Reka Ulang Adegan 1-10
Rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah pribadi Ferdy Sambo di jalan Saguling, Duren Tiga dimulai dari adegan 11. Sementara 1-10 tidak disiarkan secara langsung lewat channel Polri TV. Di lokasi tersebut dilakukan adegan 11 hingga 51.
"Sudah adegan ke-51," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi.
©2022 Merdeka.com/Imam Buhori
Selama proses rekonstruksi di lokasi itu terlihat tersangka Putri, Bripka RR, Bharada E, KM terlihat meragakan sebanyak 16 adegan meliputi peristiwa pd tgl 4, 7 dan 8 Juli 2022, dimana insiden dugaan pelecehan oleh Brigadir J itu terjadi.
Sementara untuk lokasi kedua bakal digelar di rumah pribadi jalan Saguling dengan sebanyak 35 adegan, meliputi peristiwa pada tgl 8 Juli dan pasca pembunuhan Brigadir J. Adegan itu disebut jadi proses perencanaan Irjen Ferdy Sambo kala itu untuk merancang skema pembunuhan berencana.
(mdk/ded)