Permintaan Maaf Menko Luhut Sekaligus Pengakuan Covid-19 di RI Belum Terkendali
Paling tidak, pejabat tak memberikan pernyataan yang membuat situasi tidak nyaman.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan mengapresiasi permintaan maaf Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang mengakui penerapan PPKM belum optimal. Menurutnya, permintaan maaf itu sekaligus pengakuan bahwa Covid-19 belum terkendali di Indonesia.
"Pengakuan dan permohonan maaf pak Luhut perlu diapresiasi. Dengan pengakuan tersebut, pemerintah diyakini memahami betul tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Apalagi, tingkat orang yang terpapar Covid ternyata belum menunjukkan tanda-tanda penurunan," katanya lewat pesan, Minggu (18/7).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
"Baguslah, akhirnya pak Luhut meminta maaf. Permintaan maaf itu sekaligus pengakuan bahwa Covid-19 belum terkendali di Indonesia. Nah, tentu butuh strategi dan kerja keras dalam menghadapinya," sambungnya.
Saleh berharap permohonan maaf Luhut bisa menjadi pelajaran bagi semua, terutama para pejabat. Kata dia, dalam situasi darurat seperti sekarang semua perlu kerja dan memberikan kontribusi. Paling tidak, pejabat tak memberikan pernyataan yang membuat situasi tidak nyaman.
"Kita juga harus mengakui bahwa pak Luhut ini gentlemen. Mau meminta maaf dan mengakui bahwa kebijakan yang dikendalikannya belum optimal," ucap Saleh.
Namun demikian, lanjut dia, penanganan Covid tidak boleh berhenti sampai di situ. Dia mengatakan, perlu terobosan baru dan kerja-kerja kreatif lain agar pandemi ini bisa berlalu. Kemudian, segala sumber daya yang dimiliki dapat dipergunakan.
"Setidaknya, setiap orang yang terpapar harus mendapat perawatan sebagaimana mestinya. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi harus dipercepat. Orang-orang yang terdampak secara ekonomi harus dibantu," pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta maaf kepada masyarakat apabila pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali belum berjalan dengan optimal. Luhut merupakan Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum optimal," ujar Luhut dalam konferensi pers, Sabtu (17/7).
Dia berjanji akan terus bekerja keras dalam menangani pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali. Khususnya, dalam menurunkan penyebaran virus Corona varian Delta yang memiliki tingkat penularan tinggi.
Baca juga:
Pemerintah Kerja Keras Meski Kemampuan Indonesia Pulih dari Covid-19 di Papan Bawah
Dalam Sepekan, 5.352 Warga Bogor Positif Covid-19
Ada 300 Klaster Covid-19 di Kawasan Industri Karawang, 6.000 Orang Terpapar
Sabtu Malam, Jenderal Sigit Sidak RS Polri Cek Pelayanan di RS Polri
Wamenkes: Kebutuhan Oksigen Meningkat Lima Kali Lipat
Pastikan Terapkan Prokes, Salat Iduladha di Masjid Nagan Raya Diawasi TNI-Polri